SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Salah satu desa berpotensi
penghasil buah kualitas terbaik, menjadi sorotan Babinsa Koramil Kandangan,
Sertu Agus. rabu (10/7/2019)
Desa ini terletak diketinggian 340 hingga 370 mdpl
(meter diatas permukaan laut), dan geografisnya "kental" dengan
kawasan hutan. Ketinggian lokasi desa ini sangatlah wajar, lantaran statusnya
yang masuk dalam areal lereng Gunung Kelud.
Bila malam tiba, bulu kuduk terasa merinding, ketika
menelusuri jalan beraspal ditengah hutan. Bulu kuduk merinding, bukan karena
berdekatan dengan keberadaan "makhluk astral", tapi suhu ekstrim
akhir-akhir ini yang cenderung menurun, membuat udara semakin dingin.
Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri
menjadi lumbung buah berkualitas terbaik. Puluhan ribu pohon durian ada di desa
tersebut, dan tentunya ada nilai "plus" tersendiri dari keberadaan
buah dengan jumlah relatif sangat banyak saat panen tiba.
Satu keluarga atau petani, bisa memiliki 100 hingga
600 pohon durian, dapat dibayangkan berapa banyak yang ada dalam satu desa.
Buah durian di desa tersebut, bisa dikatakan "super" melimpah, dan
dijamin tak bakalan kekurangan stok.
Berdasarkan keterangan sesepuh desa tersebut, diera
Hindia Belanda, Desa Mlancu memang dijadikan kawasan perkebunan. Namun, jenis
tanaman utamanya pada era itu bukan durian.
Pada era Hindia Belanda, kawasan perkebunan di desa
tersebut populer dinamakan perkebunan Sekulak atau Tegal Loji Londo, nama
lainnya.
Salah satu produk unggulan warga desa ini adalah
durian ijo (hijau), dan jenis tersebut memiliki karakter berbeda dengan jenis
lainnya. Disebut durian ijo oleh warga setempat, disebabkan warna hijau
mendominasi buah tersebut.
Kelebihan jenis durian ijo adalah produktifitasnya
relatif sangat banyak dalam satu pohonnya. Banyaknya buah yang dihasilkan dalam
satu pohon, otomatis mendongkrak perekonomian warga setempat.
Karakter yang paling mencolok dari buah ini ialah
buahnya lebih tebal, dan bijinya lebih kecil dibanding jenis lainnya.
Selain jenis durian ijo, ada jenis lain yang juga
menjadi unggulan, yaitu durian Plolo, Sekulak, dan Slumbung.
Yang paling fenomenal dibalik melimpahnya buah durian
di desa tersebut adalah usia rata-rata pohonnya. Disebutkan Sertu Agus,
beberapa warga ada yang memiliki pohon durian diatas 100 tahun, atau bisa
menembus 4 (tiga) generasi yang telah menikmati hasilnya. Tetapi, apabila
dibuat rata-rata secara keseluruhan, pohon durian di desa tersebut berusia 50
tahun.
Menurut Sertu Agus, 1 (satu) buah durian harganya
bervariasi, dari Rp 10.000,- perbuah, Rp 20.000 perbuah, hingga Rp 30.000,-
perbuah. Perbedaan tersebut tergantung besar kecilnya buah, dan jenis varietas
durian itu sendiri.
Bila disandingkan dengan harga buah durian dilain
tempat, durian di desa tersebut relatif lebih murah. Disamping murah harganya,
aroma buah durian cukup "tajam", dan menjadi daya tarik tersendiri
bagi durianmania. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.