SINGKILTERKINI.NET,SULTAN DAULAT — Suasana duka menyelimuti rumah Kardi, salah satu warga Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh. Namun di balik air mata dan keheningan, ada kehangatan yang muncul, kehangatan dari tangan-tangan yang tulus membantu, dan di antaranya adalah Serma Muhammad Thaib, Babinsa dari Koramil 0118-04/Sultan Daulat Kodim 0118/Subulussalam.
Senin, (7/7/2025), Serma Thaib tak sekadar hadir sebagai aparat teritorial. Ia datang sebagai saudara. Bersama warga lainnya, ia ikut mendirikan teratak untuk keluarga yang sedang berduka. Dalam tradisi masyarakat, teratak bukan sekadar tenda, tapi simbol pelindung, penghormatan, dan empati bagi mereka yang ditinggalkan.
“Kami di TNI bukan hanya bertugas menjaga batas negara, tapi juga hadir dalam setiap denyut kehidupan masyarakat,” ucap Serma Thaib di sela kegiatan. Ucapannya bukan sekadar kata-kata, tangannya ikut mengangkat bambu, membentangkan terpal, memastikan semuanya tertata untuk menghormati yang berpulang.
Lebih dari sekadar kegiatan fardhu kifayah, gotong royong itu menjadi refleksi betapa eratnya hubungan antara Babinsa dan masyarakat binaan. Di tengah kesedihan, tumbuh solidaritas. Di tengah kehilangan, hadir pelipur lara dari mereka yang peduli.
Kehadiran Babinsa seperti Serma Thaib adalah gambaran nyata bahwa TNI tak hanya dikenal lewat seragam dan baris berbaris, tapi juga dari ketulusan hadir di tengah masyarakat dalam senang maupun duka. Ia tak berdiri di atas, tapi berjalan di samping. Menyatu dalam keringat gotong royong, dalam doa yang dipanjatkan, dan dalam pelukan kesederhanaan warga desa.
“Kalau bukan kita yang saling bantu, siapa lagi?” ucap seorang warga dengan mata yang masih sembab.
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.