-->

Babinsa dan Ibu-Ibu Sapu Lidi: Merawat Asa dari Desa Alur Lincir

REDAKSI

SINGKILTERKI.NET,ACEH SINGKIL – Di bawah terik matahari Desa Alur Lincir, Kecamatan Suro Makmur, sejumlah ibu tampak sibuk memilah lidi. Di panggung sederhana kerajinan sapu lidi, datang seorang tamu berbaju loreng: Koptu Sandro Manulang, Babinsa Koramil 0109-08/Suro Makmur.

Hari itu, Jumat (5/7), bukan patroli atau tugas keamanan yang ia emban. Ia datang untuk komsos — komunikasi sosial, menjalin simpul-simpul kebersamaan antara TNI dan rakyat. Namun lebih dari sekadar silaturahmi, Sandro datang membawa telinga dan empati.

Di tengah obrolan santai, ia mendengar banyak hal: mulai dari ketersediaan bahan baku, tantangan distribusi, hingga harga jual sapu yang tak sebanding dengan tenaga. Bagi para ibu ini, sapu lidi bukan sekadar barang dagangan — ia adalah harapan yang dijalin dari halaman rumah, demi mengisi dapur, demi menyekolahkan anak.

“Sapu lidi ini potensial. Kalau kualitasnya dijaga dan pemasarannya diperluas, bisa jadi andalan ekonomi keluarga,” ujar Sandro. Ia tak sekadar memuji. Ia menjanjikan jembatan—siap membantu berkoordinasi dengan pihak terkait agar produksi ibu-ibu ini tak hanya berhenti di desa.

Babinsa itu tahu, kekuatan sebuah desa sering kali tersembunyi di balik kesunyian para ibu yang bekerja dalam diam. Maka lewat komsos ini, ia menyalakan semangat, menumbuhkan keyakinan, bahwa kerajinan tangan bisa menjadi jalan kemandirian.

“Saya bangga melihat ibu-ibu tetap produktif. Usaha seperti ini harus terus didorong,” katanya, sebelum pamit, menyalami satu per satu tangan yang penuh getah lidi, namun sarat harapan.

Melalui kegiatan kecil di sudut desa, TNI menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya soal menjaga batas wilayah—tapi juga memastikan denyut ekonomi rakyat tetap hidup. (Anto)

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini