SINGKILTERKINI.NET.ACEH SINGKIL – Setelah puluhan tahun menjadi impian warga, Jembatan Kuala Baru yang menghubungkan Aceh Singkil dan Aceh Selatan akhirnya masuk radar pembangunan nasional. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI memastikan proyek jembatan penghubung lintas provinsi ini akan segera dimulai.
Jembatan yang membentang sekitar 200 meter itu merupakan simpul penting dalam jaringan transportasi barat-selatan Aceh. Selama ini, warga Kuala Baru hanya bisa mengandalkan rakit penyeberangan. Jalan provinsi yang telah dibuka belum sepenuhnya berdampak karena belum terhubung oleh jembatan yang layak.
Safriadi Oyon, yang kini menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil, bukanlah sosok baru dalam perjuangan infrastruktur ini. Pada 2022, ia turut mendampingi Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki saat kunjungan ke Kuala Baru.
Saat itu, ia masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil. Di atas rakit penyeberangan yang mengayun pelan, Oyon berjanji akan mengawal proyek penghubung dua kabupaten ini. Kini, janji itu mulai menampakkan hasil
“Alhamdulillah, saya baru saja bertemu langsung dengan pihak Kementerian PUPR di Jakarta. Saya sampaikan langsung harapan dan keluhan warga kita yang sudah puluhan tahun terisolasi,” kata Safriadi kepada wartawan, Sabtu, 5 Juli 2025.
Menurut Safriadi, pihak kementerian merespons positif permohonannya. Jika tidak dimulai tahun ini, pembangunan jembatan akan masuk dalam program tahun depan.
Ia menyebut, dorongan kuat juga datang dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang kerap disapa Mualem.
“Dukungan dari Mualem sangat besar. Beliau mendorong saya agar terus memperjuangkan kepentingan Aceh Singkil di pusat,” ujarnya.
Namun perjuangan Safriadi tak berhenti pada jembatan saja. Ia juga menargetkan agar jalan yang menghubungkan Aceh Singkil dan Aceh Selatan via Kuala Baru ini ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.
Jalur tersebut diyakini sangat strategis karena menghubungkan wilayah pesisir Aceh dengan Pelabuhan ASDP Singkil, yang melayani penyeberangan antar provinsi ke Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
“Ke depan, jalan ini diharapkan menjadi bagian dari Jalan Lintas Barat Sumatera (Jalinbar), yang menghubungkan Aceh dengan Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Lampung,” ucap Safriadi.
Tak hanya soal konektivitas, pembangunan jembatan dan peningkatan status jalan juga diproyeksikan menjadi pendorong utama sektor pariwisata. Destinasi unggulan seperti Kepulauan Banyak, yang kini mulai dilirik wisatawan, akan semakin mudah dijangkau jika infrastruktur memadai.
“Angka fiskal Aceh Singkil masih rendah. Maka pembangunan infrastruktur konektivitas seperti ini adalah kebutuhan mendesak untuk membuka peluang ekonomi dan akses pelayanan publik,” tutup Safriadi. (Rel/Jml)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.