SINGKILTERKINI.NET, ACEH SINGKIL – Di pinggir Jalan TR Angkasah, atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Dua Jalur, Desa Lae Butar, berdiri sebuah warung kopi sederhana yang kini mulai menjadi tempat singgah warga.
Warung itu bernama Warkop Cipta Jaya Doorsmer, dikelola oleh Fitri Handayani (36), seorang ibu rumah tangga yang setiap hari menyajikan kopi panas dan gorengan hangat kepada siapa saja yang singgah.
Meski belum memiliki spanduk resmi, nama itu mulai akrab di telinga pelanggan—karena warung ini memang berada di area Cipta Jaya Doorsmer, tempat cuci mobil dan motor yang lebih dulu dikenal warga.
“Biasanya orang mampir ke sini sambil nunggu kendaraan dicuci. Ada juga yang memang sengaja datang buat ngopi dan main catur,” ujar Fitri kepada Singkil Terkini, Sabtu (29/6/2025) pagi.
Menu Sederhana, Suasana Keluarga
Warung kecil ini menyajikan berbagai menu sederhana tapi akrab di lidah: kopi hitam tubruk, teh manis, gorengan, mie Aceh, Indomie rebus, nasi goreng, hingga minuman dingin dan puding rumahan.
Buka dari pukul 07.00 WIB hingga tengah malam, Warkop Cipta Jaya Doorsmer melayani pelanggan dari beragam latar: sopir, pelajar, pedagang, pegawai, hingga tukang becak yang melintas.
Catur dan Cerita di Pinggir Jalan
“Kadang mereka cuma main catur sambil diskusi apa saja. Mulai dari harga kebutuhan, jalan rusak, hingga perkembangan pemerintahan di bawah kepemimpinan Safriadi Oyon - Hamzah Sulaiman,” ujar Fitri sambil tersenyum.
Meja kayu dan kursi plastik warna-warni menjadi saksi obrolan hangat antar warga. Di tengah keterbatasan, suasana kekeluargaan justru menjadi kekuatan utama warung ini.
Usaha Kecil dengan Cita-Cita Besar
Fitri memulai warung ini dari nol, bermodalkan alat dapur yang dibawa dari rumah dan sisa belanja harian, serta tambahan bantuan kecil dari para sahabat suaminya.
Ia berharap, ke depan bisa memperbaiki fasilitas warung, menambah menu, dan memasang spanduk agar lebih dikenal luas.
“Kalau ada rezeki, saya ingin beli peralatan pendukung, tambah menu nasi, dan buat spanduk Warkop Cipta Jaya Doorsmer supaya lebih resmi,” harapnya.
Warung kecil ini perlahan berkembang menjadi ruang sosial mini di tengah Desa Lae Butar. Tempat orang singgah sejenak, bercakap, bermain catur, dan tentu saja—ngopi. (RED/AF)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.