SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Petani Desa Karangtengah,
dikejutkan dengan temuan benda berbentuk segi empat yang berada di pengairan
persawahan, dan benda tersebut diduga artefak lingga yoni. Penemuan tersebut
terjadi kemarin, dan dilakukan bersama tim Damar Panuluh Nusantara saat
melakukan eksplorasi jejak peninggalan bersejarah masa lalu. sabtu (13/7/2019)
Saat ditemui Babinsa Koramil Kandangan Sertu Agus
Prayogi, salah satu tim Damar Panuluh Nusantara, Rianto, menjelaskan
bahwasannya temuan benda berbentuk segi empat tersebut adalah lingga yoni.
Dikatakan Rianto, lingga yoni yang ditemukan itu
terbuat dari batu andesit. Hal ini didasari atas karakteristik batu andesit
yang sudah ia kenali dari berbagai tempat, dan ia berani memastikan batu
tersebut sudah berusia ratusan tahun.
Berdasarkan sumber lain, lingga adalah objek atau
benda yang akrab dijadikan sarana persembahyangan dalam ajaran agama tertentu,
dan lingga berasal dari kata Siwalingga. Merujuk latar belakang Siwalingga,
berkaitan erat dengan eksistensi Dewa Siwa, dan Siwalingga cenderung mengarah
pada “kesuburan”.
Lingga yoni juga erat kaitannya dengan keberadaan
candi, dan biasanya ditelakkan diatas atau disamping struktur bangunan. Terkait
bentuk, lingga yoni bermacam-macam bentuk maupun ukurannya.
Dari hasil pengukuran panjang lingga yoni yang
ditemukan di Desa Karangtengah ini tercatat 35 centimeter, lebar 35 centimeter,
tinggi 34 centimeter, dan tebal 24 centimeter. Pengukuran yang dilakukan
berstatus sementara, karena lingga yoni tersebut berwujud tidak utuh alias
terpotong sebagian.
Saat ditemukan, kondisi benda tersebut cukup ironis,
lantaran tertutup lumpur secara keseluruhan. Kendati saat ditemukan bentuknya
sudah tidak sempurna, seluruh relief yang tergambar pada lingga yoni masih
sangat jelas, dan bisa dikenali karakternya.
Menurut Trimo (54 tahun), petani Desa Karangtengah, ia
tidak menyangka kalau dilokasi aktifitasnya menggeluti sektor pertanian,
ternyata ada benda purbakala. Ia sendiri mengakui tidak tahu menahu, mana batu
peninggalan masa lalu, dan mana batu biasa.
Demikian juga Mulyono (57 tahun) warga Desa
Karangtengah, lokasi temuan benda purbakala tersebut dengan rumahnya hanya
berjarak sekitar 200 meter. Ia cukup kaget kalau areal persawahan yang sudah
dikenalinya sejak lahir hingga sekarang, ada benda purbakala. Menurutnya, areal
persawahan dilokasi penemuan lingga yoni itu, diketahuinya tidak memiliki
riwayat adanya benda-benda purbakala, dan baru kemarin, ia mengetahuinya.
Belum dapat dipastikan, lingga yoni tersebut dibuat
pada masa pemerintahan siapa, dan tahun berapa benda itu dibuat. Hal ini
disebabkan pihak otoritas yang menanganinya, dalam hal ini Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, belum menentukannya. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.