Tangannya cekatan mencabut gulma yang tumbuh liar di antara batang padi. Di sampingnya, seorang petani juga sibuk melakukan hal yang sama. Pemandangan itu menghadirkan keakraban yang tulus antara Babinsa dan warga binaannya.
Rumput liar yang dibiarkan akan mengganggu kesuburan tanaman padi. “Jika tidak dibersihkan, gulma akan merebut unsur hara dan cahaya matahari yangseharusnya untuk padi. Akibatnya, pertumbuhan tidak maksimal dan hasil panen bisa menurun,” ujar Babinsa sambil terus menyiangi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan penyiangan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan anakan padi, mengurangi persaingan unsur hara, serta menjaga tanaman tetap sehat. Bagi petani, perawatan seperti ini sangat menentukan hasil panen.
Pendampingan Babinsa, bukan hanya sebatas turun sesaat. Sejak pengolahan lahan, masa tanam, hingga panen tiba, ia berusaha hadir mendampingi petani. “Kami para Babinsa adalah ujung tombak di wilayah. Selain memantau kondisi desa, kami juga wajib memastikan program pemerintah tentang ketahanan pangan benar-benar berjalan,” tegasnya.
Kehadiran Babinsa di sawah memberi semangat tersendiri bagi petani. Mereka merasa tidak sendiri dalam mengelola lahan. Ada tangan yang membantu, ada telinga yang mendengar, dan ada sahabat yang selalu siap menyemangati.
Dengan sinergi seperti ini, harapan swasembada pangan tidak sekadar menjadi program, tetapi bisa terwujud nyata di lapangan, berawal dari sawah sederhana di Desa Darul Makmur.
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.