-->

FKPD-BP Aceh Singkil Taruhkan Harapan Kepada Marthunis

REDAKSI

SINGKILTERKINI.NET, ACEH SINGKIL - Teka teki tentang siapa sosok yang akan menduduki jabatan sebagai Pj. Bupati Aceh Singkil terjawab sudah. Kamis, 21 Juli 2022, Pj. Gubernur Aceh atas nama Menteri Dalam Negeri melantik dua Penjabat Bupati masing-masing untuk Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Simeulue. 

Untuk Aceh Singkil, amanah itu diberikan kepada Martunis, seorang birokrat berprestasi dari Aceh. Pelantikan martunis sebagai Pj. Bupati menandai berakhirnya masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil 2017-2022, Dulmursid-Sazali. 

Penunjukan Pj. Bupati Aceh Singkil sempat menjadi berita hangat di Kabupaten ini.  Beberapa tokoh dikabarkan layak menjadi Pj. Bupati dan mendapat dukungan masyarakat. Bukan itu saja, nama-nama mereka dikabarkan telah sampai ke meja Mendagri. 

Tetapi pemerintah memiliki pertimbangan lain. Martunis dipandang lebih tepat dan cocok untuk jabatan itu, dengan segudang prestasi dan pengalaman yang dimilikinya.

Bagi sebahagian orang, siapapun yang menjadi Pj. Bupati Aceh Singkil, tidak terlalu menjadi persoalan. Asalkan mampu membangun Singkil dan menyelesaikan 'PR' (pekerjaan rumah) dari Bupati lama yang tidak sempat diselesaikan. 

Tgk. Hambalisyah Sinaga, seorang Pimpinan Pesantren yang ada di Aceh singkil berharap, Pj. Bupati mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan Singkil. 

Menurut Hambali, paling tidak ada tiga permasalahan krusial yang tidak bisa diselesailan oleh Bupati lama dan menjadi tugas Pj. Bupati.

Pertama, masalah tata kelola birokrasi. Hambali menyoroti tata kelola birokrasi di Singkil cukup memprihatinkan. Hal itu menurutnya karena posisi jabatan tidak dipegang oleh orang yang kompeten. 

"Satu contoh, kita lihat dalam hal mutasi PNS. Di Singkil, mutasi PNS masih didasari rasa suka tidak suka," Kata Hambali yang juga menjabat sebagai Ketua FKPD-BP Aceh Singkil dalam keterangannya, Jumat (22/7). 

Hal tersebutmenurutnya sangat berbahaya bagi pembangunan, sebab permasalahan pribadi tidak seharusnya dilibatkan ke dalam masalah pekerjaan. 

"Saya kadang-kadang merasa lucu melihat mutasi PNS di Singkil. Orang yang harusnya duduk di tenaga kesehatan, malah ditempatkan di Syariat Islam. Konsentrasi nya di Guru namun di tempatkan di bagian Teknik, Kan lucu. Silahkan dinilai sendiri, apakah posisi PNS selama ini sudah sesuai?" ujar Hambali seraya menjelaskan bahwa posisi yang tidak sesuai membuat PNS tidak mampu memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat.

Selain masalah mutasi, permasalahan promosi jabatan menurut Hambali harus menjadi perhatian Pj. Bupati. Sebab, banyak jabatan di Singkil dijabat oleh orang yang tidak seharusnya.

"Dulu saya pernah pertanyakan Bupati Dulmursid mengangkat Ali Hasmi menjadi kepala BKPSDM Aceh Singkil. Apa prestasinya?. Apa karena abangnya wakil bupati?. Coba telusuri track recordnya. Apakah dia aktif masuk kerja sebelum abangnya jadi Wakil Bupati," kata Hambali.

"Saya yakin Pj. Bupati tidak punya beban untuk mengganti pejabat-pejabat yang tidak kompeten di Singkil. Pj. Kita masih muda, energik dan pintar.dan Keturunan dari Ulama, Saya percaya pj. Bupati punya kemampuan yang tinggi untuk menganalisa bagaimana kinerja pejabat kita di Singkil ini. Saya berharap banyak, pj. Bupati mampu memperbaikinya," tambahnya.

Permasalahan kedua sambung Hambali yang tidak kalah penting adalah perihal rumah ibadah. Menurut Hambali, permasalahan di Singkil bukanlah masalah toleransi, melainkan masalah pembangunan gereja yang tidak berizin.

"Kalau masalah kerukunan, kita lihat Singkil bisa rukun berdampingan dengan non muslim. Di Singkil pertalian marga masih dipertahankan. Pertalian satu nasab beda agama bisa ditemukan dengan mudah," jelas Hambali. 

Tapi yang masalah menurutnya adalah ada oknum-oknum tertentu yang memaksakan kehendak untuk membangun gereja, padahal persyaratan tidak terpenuhi. 

Menurut Hambali, gereja yang selama ini tidak diizinkan dibangun lantaran jemaahnya tidak mencukupi.

"Kita di Aceh. Saudara-saudara dari non muslim tahu bahwa Aceh punya keistimewaan. Punya kekhususan. Harusnya mereka hargai itu," ugkapnya. 

Hambali menjelaskan, bahwa pendirian gereja haruslah mengacu para ketentuan-ketentuan dan peraturan yang ada di Aceh agar tenang aman dan nyaman.  "Itulah gunanyan aturan, kalau tidak ada aturan, maka kacaulah kita ini," kata Hambali.

Permasalahan Ketiga menurut Hambali adalah masalahan konflik lahan masyarakat dengan perusahaan perkebunan. Permasalahan ini menurut Hambali terkesan dipelihara sehingga tidak selesai.

"Kita tentu berharap, PJ. Bupati baru mampu memperbaiki. Kami dari masyarakat selalu memberikan dukungan demi kemajuan Aceh Singkil," tegas Hambali seraya mengucapkan selamat bertugas kepada Marthunis. 

"Kami siap mendukung Kinerja Bapak,dan kami Doakan semoga Bapak selalu dalam Lindungan Allah SWT didalam Menegakkan Amar Ma'ruf nahi Mungkar," tambahnya lagi. (Red/JML)
Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini