Selama ini, jangkos sawit kerap menjadi limbah yang menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan. Namun bisa kita rubah limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi pertanian, khususnya sebagai pupuk kompos penyubur tanah.
“Di lingkungan kita, jangkos sawit selalu ada setiap hari. Sayang sekali jika hanya dibuang dan mencemari lingkungan. Padahal, jangkos justru sangat potensial untuk diolah menjadi pupuk organik berkualitas,” ujar Babinsa saat memberikan edukasi kepada warga.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa pupuk kompos dari jangkos sawit memiliki banyak manfaat, di antaranya memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, hingga membantu menekan populasi cacing parasit dan mengurangi residu pestisida di tanah.
“Pembuatan kompos sebenarnya mudah, apalagi jika ditambah mikroorganisme pengurai, prosesnya akan lebih cepat. Semua warga bisa melakukannya di rumah,” tegasnya.
Dengan pemanfaatan limbah sawit menjadi pupuk organik, Babinsa berharap masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih sekaligus menghemat biaya pupuk untuk keperluan pertanian. “Ini solusi nyata agar limbah tidak mencemari alam, justru bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pertanian desa,” tambahnya.
Gerakan ini diharapkan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menjadi langkah awal menuju desa mandiri pangan dan ramah lingkungan.(Red/Mahfud)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.