SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL -Ketua Majelis Pendidikan Kabupaten (MPK) Aceh Singkil, Nasrin Pohan, S.Pd.I., memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang sempat menimbulkan kontroversi di media sosial mengenai jalur prestasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan beasiswa KIP-K.
Polemik dimulai ketika Nasrin Pohan mengunggah pernyataan di akun Facebook pribadinya yang berbunyi:
"Diharapkan kepada bapak ibu yang kurang mampu biaya kuliah anaknya jangan terkecoh dengan undangan yang ditawarkan oleh pihak sekolah melalui jalur prestasi, karena jalur prestasi itu belum pasti dapat beasiswa/KIP-K, sedangkan bapak ibu berharap untuk beasiswa penuh itu. Tahun lalu sudah beberapa orang mahasiswa lulus undangan di jalur prestasi, namun kewalahan dalam pembayaran uang kuliah, sehingga terpaksa berhenti. Sebaiknya yang mengikuti jalur undangan/prestasi itu dipilih untuk orang tua yang mampu ekonominya."
Dalam unggahannya, Nasrin mengingatkan masyarakat agar tidak berharap terlalu tinggi pada jalur prestasi, khususnya bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi, karena tidak semua siswa yang lulus melalui jalur tersebut dijamin mendapatkan beasiswa penuh.
"Klarifikasi Ketua MPK Aceh Singkil"
Menanggapi pro dan kontra yang muncul atas unggahannya di Facebook, Nasrin Pohan, S.Pd.I., memberikan klarifikasi lebih lanjut. Ia menyatakan bahwa tujuan pernyataannya bukan untuk meremehkan jalur prestasi atau menyalahkan pihak sekolah, tetapi semata-mata untuk memberikan peringatan kepada masyarakat, terutama bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi, agar lebih berhati-hati dalam memilih jalur masuk PTN.
"Saya ingin mengingatkan orang tua agar tidak terkecoh dengan harapan yang terlalu tinggi terkait beasiswa saat memilih jalur prestasi. Jalur prestasi memang memberikan peluang besar bagi siswa berprestasi, namun tidak ada jaminan bahwa mereka akan mendapatkan beasiswa penuh. Ini yang perlu dipahami oleh orang tua, khususnya yang tidak mampu secara finansial," jelas Nasrin dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).
Ia juga menekankan bahwa pernyataannya berangkat dari pengalaman nyata yang terjadi pada beberapa mahasiswa yang lulus melalui jalur prestasi, tetapi kemudian kesulitan dalam membayar uang kuliah (UKT) dan terpaksa berhenti kuliah karena tidak mendapat beasiswa KIP-K atau bantuan biaya kuliah lainnya.
"Saya berbicara berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Seperti yang saya sebutkan, ada seorang siswa dari Desa Sianjo-Anjo yang berhasil masuk ke Universitas Malikussaleh (Unimal) lewat jalur prestasi tahun lalu. Namun, orang tuanya kesulitan membayar UKT karena mereka mengira bahwa jalur prestasi otomatis mendapatkan beasiswa KIP-K, padahal tidak selalu demikian. Akibatnya, mereka terpaksa melapor karena kesulitan membayar," kata Nasrin.
Nasrin menambahkan bahwa ia sama sekali tidak bermaksud meragukan sistem pendidikan atau kinerja sekolah dalam membimbing siswa.
Sebaliknya, ia mengapresiasi usaha sekolah yang telah berupaya keras untuk membantu siswa agar bisa diterima di PTN melalui jalur prestasi.
Ia juga menegaskan bahwa ia mendukung penuh keberadaan jalur prestasi sebagai kesempatan yang sangat baik bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Saya sangat mendukung jalur prestasi dan saya percaya bahwa jalur ini memberikan kesempatan yang berharga bagi siswa yang berprestasi. Namun, saya hanya ingin orang tua yang memiliki keterbatasan finansial lebih berhati-hati dan memahami bahwa jalur prestasi tidak selalu menjamin beasiswa penuh," ujar Nasrin.
Lebih lanjut, Nasrin menjelaskan bahwa, meskipun jalur prestasi tidak selalu memberikan jaminan beasiswa, namun ada banyak alternatif lain untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah, seperti mendaftar beasiswa KIP-K melalui jalur UTBK atau jalur mandiri, serta mengajukan keringanan biaya UKT kepada pihak universitas jika diperlukan.
"Saya ingin masyarakat tahu bahwa jika jalur prestasi tidak memberikan beasiswa penuh, masih ada kemungkinan untuk mendapatkan beasiswa melalui jalur lain. Jadi, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa mereka sudah siap dengan segala kemungkinan biaya yang mungkin timbul setelah anak mereka diterima di PTN," tambahnya.
Nasrin mengungkapkan bahwa tujuannya adalah agar masyarakat, terutama orang tua yang kurang mampu, bisa lebih bijaksana dalam memilih jalur masuk PTN, tanpa terjebak pada harapan yang mungkin tidak realistis terkait beasiswa.
"Saya tidak menentang jalur prestasi, saya hanya ingin memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat, agar tidak ada yang merasa kecewa atau terbebani setelah anak mereka diterima di PTN melalui jalur prestasi, tapi tidak mendapatkan beasiswa yang mereka harapkan," tutup Nasrin.
"Tanggapan Tokoh Pendidikan Aceh Atas Pernyataan Ketua MPK Aceh Singkil"
Pernyataan Nasrin Pohan di media sosial Facebook mendapat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari tokoh pemerhati pendidikan Aceh, Dr. Cand. Dalil Pohan, S.Pd., M.Pd., C.HL., C.PDS., C.PS., C.GMC., yang menilai bahwa pernyataan tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan orang tua dan siswa terkait jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Polemik ini bermula dari unggahan Nasrin Pohan di akun Facebook pribadinya yang berbunyi:
"Diharapkan kepada bapak ibu yang kurang mampu biaya kuliah anaknya jangan terkecoh dengan undangan yang ditawarkan oleh pihak sekolah melalui jalur prestasi, karena jalur prestasi itu belum pasti dapat beasiswa/KIP-K, sedangkan bapak ibu berharap untuk beasiswa penuh itu. Tahun lalu sudah beberapa orang mahasiswa lulus undangan di jalur prestasi, namun kewalahan dalam pembayaran uang kuliah, sehingga terpaksa berhenti. Sebaiknya yang mengikuti jalur undangan/prestasi itu dipilih untuk orang tua yang mampu ekonominya."
Pernyataan ini menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Dr. Cand. Dalil Pohan, S.Pd., M.Pd., C.HL., C.PDS., C.PS., C.GMC., yang menilai bahwa unggahan tersebut dapat membuat orang tua dan siswa ragu dalam memanfaatkan jalur prestasi sebagai kesempatan masuk PTN.
Dalil Pohan menegaskan bahwa jalur prestasi merupakan peluang yang harus didukung, bukan justru membuat masyarakat ragu.
Menurutnya, sekolah telah berusaha keras dalam membimbing siswa agar bisa lolos ke PTN melalui jalur ini.
"Pernyataan tersebut sangat disayangkan karena bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Jalur prestasi adalah bentuk apresiasi terhadap siswa berprestasi, dan sekolah sudah bekerja keras untuk membantu siswa mereka masuk PTN terbaik. Tidak seharusnya usaha sekolah disalahkan," ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Ia juga menegaskan bahwa jalur prestasi tetap memungkinkan siswa kurang mampu mendapatkan beasiswa.
"Untuk mendapatkan beasiswa KIP-K, siswa bisa mendaftar melalui berbagai jalur, termasuk jalur prestasi, UTBK, dan jalur mandiri. Jika siswa kurang mampu lolos jalur prestasi tetapi belum mendapat beasiswa, mereka masih bisa mengajukan bantuan atau keringanan biaya UKT," jelasnya.
Dalil menekankan bahwa Ketua MPK Aceh Singkil seharusnya lebih memahami sistem pendidikan dan seleksi PTN sebelum memberikan pernyataan yang dapat menimbulkan kebingungan.
"Nasrin Pohan, S.Pd.I., sebaiknya lebih banyak belajar tentang dunia pendidikan sebelum memberikan komentar. Jangan sampai pernyataan yang dibuat malah menghambat motivasi siswa dan membingungkan orang tua," tegasnya.
"Perlu Pemahaman yang Lebih Baik"
Kontroversi ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang jelas dalam dunia pendidikan, terutama terkait jalur masuk PTN dan beasiswa.
Pemerhati pendidikan menilai bahwa jalur prestasi adalah peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sementara Nasrin Pohan, S.Pd.I., menekankan pentingnya kehati-hatian bagi keluarga kurang mampu dalam memilih jalur masuk PTN.
Diharapkan ke depannya ada diskusi yang lebih konstruktif antara berbagai pihak untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada masyarakat, sehingga siswa tetap semangat meraih pendidikan tinggi tanpa khawatir terhadap masalah biaya.
Penulis: Jamaluddin
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.