SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Fenomena atau keanehan muncul di
hamparan lahan pertanian di Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota. Buah pisang
tumbuh secara tidak wajar dibanding umumnya.
Babinsa Serma Samsuri datang langsung ke lokasi
keberadaan pisang aneh tersebut, usai mendapat laporan pada hari minggu
kemarin. senin (28/7/2019)
Dari penjelasannya, pisang tersebut diketahui tumbuh
tidak wajar pada hari minggu kemarin oleh pemiliknya, dan kemungkinan,
munculnya pisang tersebut pada hari sabtu malam. Hal ini mengacu pada
keterangan si pemilik yang sebelumnya berada di lokasi pada sabtu siang.
Berdasarkan pengukuran, tangkai pokok pisang ini
berjarak 142 centimeter dari atas permukaan tanah. Sedangkan panjang tangkai
pokok mencapai 83 centimeter dari batang pohon.
Dari penghitungan, ada 10 tangkai pisang yang
menggelantung, dan 91 buah pisang yang tumbuh di tangkainya. Batang pohon
pisang itu sendiri terlihat pecah keatas hingga 64 centimeter.
Pohon pisang itu tumbuh diatas lahan milik Mulyono (58
tahun), warga lingkungan Baudendo, Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota.
Dikatakan Mulyono, ia tidak ada firasat apapun terkait munculnya buah pisang
miliknya secara tidak wajar.
Ia sendiri meyakini, munculnya buah pisang itu pada
hari sabtu malam, lantaran siangnya ia berada dilokasi, dan tidak melihat
sesuatu yang janggal.
Sementara itu, untuk lebih mengetahui lebih jelas
fenomena tersebut dari kacamata "science", Serma Samsuri menghubungi
orang-orang yang berkompeten dibidangnya.
Berdasarkan penjelasan Aji (52 tahun), petani
setempat, kemungkinan pisang itu tumbuh ditengah batang pohon dikarenakan
adanya "kecacatan". Kecacatan yang dimaksud dimungkinkan terjadi saat
pemupukan.
Berbeda dengan Joko (55 tahun), yang sehari-hari
menggeluti sektor pertanian, ia berpendapat, fenomena itu terjadi karena saat
berkembang, ada bibit lain yang menempel, dan ketika sudah membesar, pisang itu
keluar dari batangnya. Menurutnya, fenomena itu hal yang wajar, dan tidak perlu
dikait-kaitkan hal yang berbau mistis.
Serma Samsuri berharap, warga setempat lebih
mengedepankan penjelasan secara ilmiah dari orang-orang yang berkompeten
disektor pertanian, kendati ada perbedaan pendapat mengenai fenomena tersebut.
(dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.