-->

GENPPARI Gelar Program Sertifikasi Penyuluh Kepariwisataan

REDAKSI
BANDUNG - Pariwisata menjadi sektor unggulan dan andalan banyak negara dalam memberikan kontribusi pada pendapatan negaranya masing-masing. Tidak terkecuali Indonesia sejak tahun 2017 pemasukan sektor pariwisata ini menjadi nomor dua setelah kelapa sawit (cpo). 

Suatu saat sektor pariwisata akan menjadi sektor unggulan yang akan mampu memberikan kontribusi pemasukan nomor satu. Namun dalam mendukung program tersebut tentu memerlukan dukungan masyarakat luas agar turut serta memajukan pariwisata Indonesia.

Terkait hal tersebut, media mencoba menghubungi Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) Dede Farhan Aulawi sesaat setelah menyampaikan pembekalan dalam Program Sertifikasi Penyuluh Kepariwisataan GENPPARI pada Sabtu (13/7) di Bandung. 

Dede menjelaskan bahwa dirinya sangat mendukung program Pemerintah dalam memajukan pariwisata Indonesia yang perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari hal terkecil, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kelestarian alam dan menjunjung tinggi kesopanan, kesantunan dan keramahan dalam interaksi sosial kepariwisataan. 

Percepatan program sosialisasi kepariwisataan yang akan dilakukan oleh GENPPARI melalui penyuluhan - penyuluhan, seminar atau diskusi dengan para pelajar, mahasiswa, pemangku kepentingan dan masyarakat lain pada umumnya. 

"Penyuluhan di SMK Pariwisata, Perguruan Tinggi Pariwisata, Seni, Budaya, Sejarah dan Bisnis menjadi sangat penting untuk menggugah kesadaran kolektif tentang penting dan strategisnya langkah-langkah dalam memajukan pariwisata Indonesia yang sangat beragam, cantik dan eksotis," ujar Dede.

Namun demikian, berbagai program penyuluhan yang akan dilakukan oleh anggota GENPPARI tentu harus dilakukan oleh orang-orang yang sudah tersertifikasi yang memiliki kesamaan persepsi dalam hal memajukan industri pariwisata, konsep makro kepariwisataan, dan langkah taktis dalam memberdayakan seluruh masyarakat di sektor pariwisata. 

"Jadi tidak setiap anggota bisa bicara jika ia belum mengikuti pelatihan sertifikasi Penyuluh Kepariwisataan ini. Bahkan yang dinilai kualified, dia juga bisa berbicara atas nama organisasi di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak," sebutnya.

Dengan demikian, lanjut Dede, kualifikasi personil yang ditugaskan nantinya, sudah terstandarisasi dalam memajukan sektor pariwisata. "Jadi bagi yang sudah mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus dapat menjadi tim inti dalam melaksanakan program tersebut," jelas Dede. (Red)
Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini