![]() |
Babinsa Koramil 01/Kota, Serma Mujati menelusuri pinggiran Sungai Berantas, tempat mancing mania eksis, sekaligus berinteraksi langsung saat mereka melakukan aktifitas memancing |
SINGKILTERKINI.COM-Kediri. Sungai Berantas yang membelah
Kota Kediri, tidak hanya menyuplai kebutuhan air, tetapi membawa berkah
tersendiri bagi mancing mania yang mencoba keberuntungannya.
Babinsa Koramil
01/Kota, Serma Mujati menelusuri pinggiran Sungai Berantas, tempat mancing
mania eksis, sekaligus berinteraksi langsung saat mereka melakukan aktifitas
memancing. Ditempat inilah Serma Mujita berkenalan dengan mancing mania, dan
dari tempat tersebut, berbagai informasi terkait kejadian yang ada di sekitar
Sungai Berantas, didapatkannya.
Segala informasi,
dijelaskan Serma Mujita, informasi tersebut adalah orang tenggelam di Sungai
Berantas, ditemukannya mayat yang terbawa aliran sungai maupun
kejadian-kejadian lainnya.
Tidak sekedar
informasi saja berasal dari komunitas mancing mania, kegiatan bergenre sosial,
kerap sekali dilakukan di hari-hari tertentu. Misalnya, saat gempa yang terjadi
di Nusa Tenggara Barat lalu, komunitas mancing mania secara bergotong royong
mengumpulkan bantuan sembako, dan selanjutnya, dikirim via posko bantuan untuk
disalurkan ke lokasi terjadinya bencana.
Selain kegiatan
bergenre sosial, komunitas mancing mania seringkali mengadakan ngopi bareng
alias "Kopdar" atau kopi darat, dan dari situlah komunikasi antara
Babinsa dengan mancing mania dilakukan.
Di pinggiran Sungai
Brantas, tepatnya di Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kota, menjadi tempat yang
sejuk dan nyaman bagi mancing mania. Serma Mujita mendatangi mancing mania yang
kebetulan sedang melakukan aktifitas memancing. senin (28/1/2019)
Salah satu mancing
mania, Jumadi, yang berdomisili di Kelurahan Kampung Dalem, Kecamatan Kota,
sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang lombok di Pasar Mrican. Lantaran di
pasar terkadang dagangan sudah habis sebelum siang tiba, ia seringkali
menghilangkan kejenuhan aktifitas rutin tersebut, dengan cara memancing di
pinggiran Sungai Berantas.
Saat dimintai
penjelasan seputar aktifitas mancing mania di pinggiran Sungai Berantas, Jumadi
mengangguk tanda setuju dan bersedia menyampaikan keterangan sesuai yang ia
ketahui.
Jenis ikan, dikatakan
Jumadi, di sungai brantas dimana ia memancing, diketahui ada ikan nila, ikan
bader, ikan tawes, ikan rengkik, ikan patin dan ikan gabus. Hasil didapat tidak
mesti, kadang bisa sampai menembus mencapai 2 kg sehari (paling beruntung),
terkadang hanya 3 sampai 5 ekor ikan dalam sehari, atau malah sama sekali tidak
mendapat apapun alias apes (kurang beruntung).
Jumadi menjelaskan,
umpan ikan yang umum digunakan mancing mania adalah lumut, cacing, laron,
kecoak, kijeng dan usus ayam. Umpan ikan tergantung instinct dari si pemancing
itu sendiri, jenis ikan apa yang kemungkinan besar bisa didapat di areal tempat
ia memancing.
Menurut Jumadi,
memancing itu relatif adu nasib, kadangkalanya bisa memperoleh hasil atau
justru sebaliknya, tidak berhasil memperoleh satu ikanpun. Jenis yang didapat,
tidak mungkin satu jenis, bisa beragam, dalam artian berbagai jenis ikan yang
berhasil dipancing.
Saat explorasi di
pinggiran Sungai Berantas, ketinggian air relatif agak naik sedikit dibanding
sebelum musim hujan, dan bisa dikatakan hal yang wajar, lantaran curah hujan
kemungkinan cukup mempengaruhi. Kendati demikian, aliran air saat itu cukup
tenang, dan mancing mania bisa enjoy, sekaligus berharap meraup ikan sebanyak
mungkin. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.