SINGKILTERKINI.COM, Cilacap | Banjir yang merendam lahan TNI AD di wilayah Koramil 08/Adipala, Kodim 0703/Cilacap, selama 4 hari sejak Sabtu (06/10) dini hari, kini berangsur surut. Namun, banjir tersebut mengakibatkan kerugian di kalangan petani karena tanaman jagung mereka mulai layu.
"Kenyataan ini dipastikan bahwa petani bakal mengalami gagal panen. Tanaman jagung yang terendam air menjadi layu," kata Serda Rahmat, Babinsa Koramil 08/Adipala, Selasa (10/10).
Selain jagung, tanaman lain yang merupakan sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat Adipala juga layu dan dipastikan mati.
"Koramil Adipala bersama kelompok tani menanam jagung hibrida. Menurut perkiraan, beberapa bulan ke depan sudah akan panen. Akibat banjir yang merendam selama 4 hari lalu, menjadikan tanaman jagung itu dan tak mungkin dipanen," tambah Serda Rahmat.
Bukan hanya jagung, kacang tanah dan cabai juga mati karena dampak banjir dimaksud. "Kalau saja banjirnya hanya satu hari, kemungkinan tanaman tidak bakalan layu semua. Tapi, mau apa lagi. Mungkin bukan rezeki para petani," terangya.
Terkait kerugian yang dideritanya, Danramil 08/Adipala, Kapten Inf. Tukimin belum bisa menghitungnya secara pasti. Dia menyebutkan 19 hektare yang terendam air. Setelah di cek 15 hektare sudah layu. Danramil mencoba mencabut salah satu tanaman jagung, akar jagung sudah mengalami pembusukan karena terlalu lama terendam air hujan," ujar Danramil.
Sarno (52) warga Welahan Wetan, Kecamatan Adipala saat mendampingi Danramil juga mengungkapkan bahwa banjir yang melanda Adipala dalam beberapa hari yang lalu menjadikan tanaman jagung, tomat hingga buncis di lahan garapan miliknya mati semua.
"Secara material pasti kami mengalami kerugian. Apalagi rata-rata masyarakat di Kecamatan Adipala adalah bertani dan berkebun di lahan TNI AD." tegasnya. (Pendim.Clp)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.