SINGKILTERKINI.NET, ACEH SINGKIL – Maraknya keberadaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di ruang publik di Kabupaten Aceh Singkil kini menjadi perhatian serius masyarakat. Selain menimbulkan ketidaknyamanan, kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap ketertiban umum.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah ODGJ tampak berkeliaran di berbagai lokasi umum seperti pasar, tepi jalan, sekitar rumah ibadah, bahkan di sekitar lingkungan sekolah. Kecamatan Gunung Meriah tercatat sebagai salah satu wilayah dengan laporan terbanyak terkait keberadaan ODGJ di ruang publik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil, Suyatno, mengakui bahwa penanganan ODGJ merupakan persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi saja.
“Kami menyadari bahwa keberadaan ODGJ di tempat umum menjadi perhatian masyarakat. Ini adalah masalah sosial yang membutuhkan penanganan bersama lintas sektor,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (27/5/2025).
Ia menambahkan, hingga saat ini Kabupaten Aceh Singkil belum memiliki fasilitas khusus untuk rehabilitasi ODGJ. Penanganan masih mengandalkan kerja sama dengan Sentra “Bahagia” di Medan, Sumatera Utara, yang merupakan wilayah kerja terdekat.
“Belum ada fasilitas khusus di daerah kita. Saat ini kita bergantung pada Sentra Bahagia di Medan. Sementara itu, tahun 2025 tidak tersedia anggaran khusus untuk penanganan ODGJ, bahkan mengalami pengurangan anggaran,” jelasnya.
Suyatno juga menekankan pentingnya peran aktif pemerintah kampung (desa) dalam proses pendataan dan pelaporan ODGJ di wilayah masing-masing. Menurutnya, data yang akurat sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan program dan alokasi anggaran.
“Kami sangat berharap peran aktif dari pemerintah kampung untuk mendata dan melaporkan keberadaan ODGJ di lingkungannya. Data ini menjadi dasar dalam merancang langkah penanganan yang tepat dan terukur,” tambahnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Asyuhar Fandi, Sekretaris DPC Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Aceh Singkil, mengajak semua pihak untuk mendorong penanganan ODGJ yang lebih terstruktur dan manusiawi.
“Masalah ODGJ di ruang publik bukan semata tanggung jawab satu instansi. Ini persoalan bersama yang membutuhkan sinergi lintas sektor dan pendekatan jangka panjang. Kami percaya, dengan perencanaan yang matang serta kolaborasi yang kuat, penanganan ODGJ di Aceh Singkil dapat dilakukan lebih manusiawi dan efektif,” ujarnya.
Warga juga menyuarakan harapan agar pemerintah bertindak cepat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita khawatir, jangan sampai ada kejadian yang merugikan. Pemerintah perlu segera turun tangan menangani keberadaan ODGJ di ruang publik,” ujar Arman, warga Kecamatan Gunung Meriah.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sistem pelayanan sosial dan kesehatan jiwa di Aceh Singkil masih perlu diperkuat. Diperlukan komitmen bersama, kebijakan yang berpihak, infrastruktur yang memadai, serta edukasi publik yang berkelanjutan. (Jamal)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.