SINGKILTERKINI.COM, CILACAP | Pemerintah Kabupaten Cilacap meminta seluruh umat beragama tidak mudah terprovokasi dalam menanggapi kasus di Rohingnya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama berbagai tokoh umat beragama, Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Forkompinda Cilacap dan Forkompincam Adipala menggelar pertemuan dan sarasehan di Pedepokan Agung Sang Hyang Jati Gunung Selok, desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Kamis (07/09/2017).
Hadir dalam acara tersebut, Danlanal Cilacap Kolonel Laut (P) Agus Prabowo Adi, Kapolres Cilacap AKBP Yudo Hermanto SIK, Wakil Bupati Cilacap Edi Susanto, Pasi Intel Kodim 0703/Cilacap Kapten Inf Taryun, Danramil 08/Adipala dalam hal ini diwakili Bati Tuud Pelda Wahidin, Ketua DPW FPI Cilacap Kyai Kholidin Azadeli, Biksu Bante Darmateja.Tukul Waluyo wakil ketua FKUB Kabupaten Cilacap Jasmin, S.Ag. M.si, Wakil Kepala Kemenag Kabupaten Cilacap, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta unsur Forkompincam Adipala.
"Bagi kami, tokoh umat beragama mempunyai kewajiban untuk menggandeng semua komponen baik dari Kodim 0703/Cilacap, Lanal Cilacap, Polres Cilacap, Kementerian Agama dan tokoh-tokoh lintas agama di wilayah Cilacap berusaha agar melokalisir persoalan yang ada di Rohingya ini menjadi persoalan yang tidak merembet kemana-mana," ujar Kapolres.
Menurut dia yang terjadi di negara lain sudah tentu mempunyai kaitan erat dengan apa yang ada di wilayah Cilacap. Sebab saat ini tidak ada batas antara satu wilayah dengan wilayah lain. Masyarakat dengan mudah mendapatkan akses informasi melalui berbagai media elektronik maupun media sosial.
Apapun yang terjadi di Myanmar harus dipahami secara baik dan bukan disalah pahami oleh masyarakat agar persoalan muslim Rohingya tidak menjadi persoalan yang dapat merembet kemana-mana.
Oleh karena itu, dia meminta berbagai tokoh umat beragama di Cilacap bersama Kementerian Agama Kabupaten Cilacap dan aparat keamanan untuk bisa meredakan suasana agar tetap kondusif." Tandas Kapolres.
Biksu Bante Darmateja pada kesempatannya mengatakan, adanya permasalahan yang terjadi saat ini mari kita bersama sama tegas menjaga toleransi antar umat beragama sesuai dengan pengamalan Pancasila, karena dengan Pancasila akan menjadi pedoman kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Cilacap.
Mudah mudahan dengan diadakan sarasehan ini, akan menjadi bersinergi antara tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersikap tegas untuk menyatakan sikap menentang segala bentuk kejahatan dan perbuatan yang bertentangan dengan nilai nilai Pancasila.
"Bhineka Tunggal Ika yang mempunyai arti berbeda beda kita tetap satu kesatuan yang hakiki dan absolut, semoga negeri ini gemah rifah loh jinawi NKRI harga mati. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati pertemuan pada kesempatan inti ini", pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, FKUB Kabupaten Cilacap melalui Wakil Ketua Tukul Waluyo juga membacakan surat pernyataan sikap tokoh agama dan masyarakat Kabupaten Cilacap "Dari Cilacap Untuk Rohingya" yang berisi beberapa poin.
Pertama, Mengecam aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar dan segera untuk dihentikan. Kedua, Mengajak seluruh umat beragama agar bersama sama menyampaikan rasa simpati dan empati terhadap kejadian aksi kekerasan etnis Rohingya di Myanmar.
Selanjutnya, menyerukan kepada semua elemen masyarakat untuk ikut bersama sama melakukan filterisasi dan pencegahan terhadap berita berita hoax yang dapat memecah belah NKRI, dan bersama sama menjaga soliditas dan soliditas antar umat beragama dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Cilacap
Dia menambahkan lebih masyarakat doa bersama untuk Rohingya yang menjadi korban supaya mereka diberi kesabaran dan jalan keluar yang terbaik. Sekaligus berdoa agar yang melakukan tindakan kekerasan supaya diberikan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa. [Mal/Pendim0703Clp]