-->

Babinsa Sertu Rodian Sinaga, Menyapa Semangat Ibu-Ibu Tani di Tengah Hijau Sawah Penanggalan Barat

KODIM 0118/SUBULUSSALAM author photo

SINGKILTERKINI.NET, PENANGGALAN – Di tengah hamparan hijau padi yang bergoyang lembut diterpa angin pagi, tampak Babinsa Posramil Penanggalan Kodim 0118/Subulussalam, Sertu Rodian Sinaga, berdiri berbaur bersama ibu-ibu Kelompok Tani (Poktan) Napak Silak di Desa Penanggalan Barat, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Aceh, Senin (27/10/2025).

Dengan cangkul di tangan dan senyum yang tak lepas dari wajahnya, Babinsa ini bukan hanya datang untuk berbicara soal keamanan, tetapi menyapa semangat para petani, khususnya ibu-ibu tangguh yang setiap hari menemani suami mereka di sawah.

Di bawah gubuk sederhana di pinggir pematang, percakapan hangat mengalir. Aroma kayu bakar dari dapur sederhana berpadu dengan tawa ringan ibu-ibu Poktan Napak Silak. Sertu Rodian berbincang santai tentang kondisi sawah, cuaca, hingga kendala yang mereka hadapi dalam proses tanam dan perawatan padi.

“Kami hadir bukan hanya sebagai pengaman wilayah, tapi juga bagian dari masyarakat yang ingin melihat para petani terus maju dan sejahtera. Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan kita,” ujar Babinsa dengan penuh semangat.

Babinsa juga memberikan motivasi kepada para ibu tani agar tetap aktif dan kompak dalam menjalankan kegiatan kelompok. Ia mengingatkan bahwa kerja sama dan gotong royong merupakan kunci utama dalam menjaga produktivitas pertanian di desa.

“Tetap semangat, Bu. Jangan pernah merasa kecil dengan pekerjaan di sawah. Justru dari tangan-tangan ibu-ibu seperti inilah kebutuhan pangan negeri kita terpenuhi,” ucapnya sambil menatap hamparan padi yang mulai menghijau.

Kehadiran Babinsa mendapat sambutan hangat dari para anggota Poktan. Mereka mengaku senang karena TNI selalu hadir dan peduli, tidak hanya dalam urusan keamanan, tetapi juga dalam mendampingi kegiatan pertanian.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Babinsa. Beliau sering datang, memberi semangat, bahkan ikut membantu di sawah,” tutur salah satu anggota Poktan dengan wajah sumringah.

Kegiatan sederhana namun penuh makna ini menjadi bukti nyata bahwa TNI dan rakyat tidak terpisahkan. Di balik seragam loreng yang gagah, ada ketulusan dan kepedulian yang terus mengalir, menyatu dalam denyut kehidupan masyarakat tani—demi terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan desa yang berkelanjutan.

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini