SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Pemuda Aceh Singkil menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRK Aceh Singkil, Kamis (4/9/2025).
Aksi ini berlangsung sejak siang hari. Massa datang dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Aceh Singkil Gelap” sebagai simbol kritik terhadap kondisi daerah.
Selain spanduk, mahasiswa juga membawa poster dengan kata-kata sindiran yang ditujukan kepada pejabat daerah maupun wakil rakyat.
Rombongan mahasiswa bergerak dari arah Kecamatan Gunung Meriah. Mereka menggunakan kendaraan roda dua dan empat, lalu turun dan berjalan kaki menuju halaman kantor dewan.
Setibanya di lokasi, mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Suara lantang mereka menggema di sekitar gedung dewan, menyuarakan berbagai persoalan yang dianggap belum terselesaikan.
Koordinator Aksi, Aidil Syahputra, membacakan 11 poin tuntutan. Mulai dari percepatan RUU Perampasan Aset, reformasi DPR, hingga desakan agar DPRK menolak pembelian mobil dinas, iPhone, dan iPad untuk pejabat.
Mahasiswa juga menuntut DPRK mengawasi aspirasi terkait penolakan pendirian 4 batalyon di Aceh, memperketat pengawasan terhadap syariat Islam, hingga membentuk pansus transparansi dana CSR dan kewajiban plasma perusahaan.
Tak hanya itu, mereka juga menyoroti permasalahan HGU perkebunan, mulai dari PT Socfindo, PT Nafasindo, hingga PT Delima Makmur. Persoalan dugaan “PPPK siluman”, program TORA, serta infrastruktur jalan, jembatan, dan penerangan ikut disuarakan.
“Semua ini kami suarakan demi rakyat. DPRK jangan hanya diam, tapi harus bekerja untuk kepentingan masyarakat,” tegas Aidil.
Aksi tersebut mendapat perhatian serius. Aparat keamanan gabungan dikerahkan untuk berjaga, sementara masyarakat ikut menyaksikan jalannya demonstrasi.
Menariknya, tuntutan mahasiswa kali ini tak hanya didengarkan. Dokumen tuntutan resmi juga ditandatangani langsung oleh Bupati dan pimpinan DPRK Aceh Singkil.
Bupati Aceh Singkil, H. Safriadi Oyon, SH, menandatangani bersama Ketua DPRK H. Amaliun, Wakil Ketua I Darto, dan Wakil Ketua II Wartono, SH.
Bagi mahasiswa, tanda tangan itu menjadi bukti konkret bahwa aspirasi mereka diakui secara resmi dan siap untuk dibawa ke tingkat selanjutnya.
Pewarta: Jamaluddin
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.