-->

Pelantikan KONI Aceh Singkil: Era Baru, Janji Lama Diperbarui

REDAKSI

SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL  Suasana Aula Bappeda Aceh Singkil, Senin pagi (14/7), terasa berbeda dari biasanya. Kursi-kursi tertata rapi, bendera merah putih berdiri gagah di sisi panggung, dan satu per satu tokoh olahraga daerah mulai berdatangan. 

Di tengah sorotan mata dan sambutan hangat, Sekretaris Umum KONI Aceh, Samsul Bahri, melantik secara resmi jajaran pengurus KONI Kabupaten Aceh Singkil periode 2025–2029.

Pelantikan itu sekaligus menandai awal babak baru bagi organisasi olahraga tertinggi di kabupaten pesisir tersebut. Di bawah komando Hidayat Riadi Manik sebagai Ketua Umum, KONI Aceh Singkil memulai langkah dengan segudang harapan, diiringi sorotan atas janji lama yang masih belum sepenuhnya ditunaikan: membangun prestasi berbasis potensi lokal.

“Kepada Ketua dan pengurus baru, saya yakin KONI Aceh Singkil akan mampu membawa perubahan signifikan. Kuncinya: kerja keras, kolaborasi, dan keberanian berinovasi,” kata Samsul Bahri dalam pidatonya. 

Ia menegaskan bahwa tantangan olahraga ke depan tidak ringan, apalagi di tengah keterbatasan anggaran dan perhatian publik yang belum merata.

Namun Hidayat, Ketua Umum termuda sepanjang sejarah KONI Aceh Singkil, menjawab tantangan itu dengan bahasa optimisme. 

Dalam pidato perdananya, ia menekankan tiga hal utama: pembinaan cabang olahraga secara sistematis, penguatan tata kelola organisasi, dan keberpihakan terhadap atlet lokal. “Sudah saatnya kita berdiri di kaki sendiri,” ujar Hidayat lantang. 

“Tidak perlu lagi mendatangkan atlet dari luar daerah. Kita punya anak-anak muda Aceh Singkil yang cukup berbakat, tinggal bagaimana kita membinanya,” tambahnya.

Komitmen Hidayat bukan tanpa dasar. Saat Musyawarah Olahraga Kabupaten (Muskorkab), Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon menegaskan pentingnya regenerasi dan keberanian mengambil langkah berbeda dalam dunia olahraga. 

Dalam sambutannya di pelantikan, Safriadi kembali mengulang pesan itu. “Kita ingin KONI tidak hanya aktif menjelang even-even saja,” katanya. 

“Melainkan menjadi kekuatan kolektif yang terus hadir dalam pembinaan, pelayanan, hingga ke desa-desa,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya olahraga sebagai alat pemersatu di tengah masyarakat yang majemuk. “Jadikan olahraga jembatan harmoni sosial dan perekat antar generasi,” ujarnya.

Pelantikan ini bukan sekadar seremoni. Di balik pidato-pidato itu, tersimpan harapan besar dari publik: agar KONI berhenti jadi ruang eksklusif segelintir orang, dan benar-benar menjadi rumah bersama bagi seluruh insan olahraga. 

Tantangannya nyata: bagaimana melahirkan prestasi tanpa harus menggadaikan idealisme. Kini, bola ada di tangan Hidayat dan timnya. (RED/JML)

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini