SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL - Hujan semalam menyisakan jalan yang licin dan berlumpur. Di sebuah desa terpencil di pedalaman Aceh Singkil, suara sepatu lapangan terdengar menyusuri jalur sempit yang membelah hutan. Pagi itu, Komandan Kodim 0109/Aceh Singkil, Letkol Inf Moh Mulyono, S.I.P., turun langsung ke lokasi pembangunan jembatan salah satu sasaran fisik dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025.
Tanpa seremoni dan iring-iringan resmi, Dandim hadir untuk memastikan bahwa apa yang sedang dibangun bukan sekadar struktur beton, melainkan penghubung kehidupan bagi warga desa yang selama ini terkunci dalam keterisolasian.
Letkol Mulyono berjalan kaki menyusuri medan terjal, menembus hutan, demi meninjau langsung proses pemasangan mal pondasi jembatan. Ia menyebut tahap ini sebagai bagian paling krusial dalam konstruksi. Jika salah hitung, jembatan bisa rapuh sebelum berfungsi. Jika ceroboh, keselamatan pengguna bisa dipertaruhkan.
"Kami ingin memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan Satgas TMMD benar-benar sesuai standar. Pemasangan mal pondasi ini adalah awal penting, dan harus dikerjakan secara presisi," ujar Dandim dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (29/7).
Pembangunan jembatan ini menjadi harapan besar bagi warga desa yang selama ini terhambat akses transportasi, terutama saat musim hujan. Jalan alternatif yang tersedia memaksa warga memutar hingga belasan kilometer hanya untuk menuju sekolah, pasar, atau puskesmas.
Dengan jembatan ini, Letkol Mulyono berharap distribusi hasil pertanian akan lebih lancar, akses pendidikan semakin mudah, dan pelayanan kesehatan lebih cepat dijangkau. Ia menegaskan bahwa infrastruktur bukan hanya soal besi dan semen, tetapi tentang memperbaiki kualitas hidup dan membuka keterisolasian.
Kehadiran Dandim di lokasi disambut hangat oleh personel Satgas TMMD dan warga desa. Bagi para prajurit, kehadiran pimpinannya di lapangan bukan hanya bentuk pengawasan, tapi juga semangat yang menguatkan. Mereka merasa tidak bekerja sendiri. Dandim turun bersama mereka, berbagi medan yang sama, memberi instruksi sambil berdiri di atas lumpur, bukan dari balik meja. Sebuah pesan kuat bahwa kerja-kerja TMMD adalah pengabdian nyata, bukan formalitas anggaran tahunan.
TMMD ke-125 Kodim 0109/Aceh Singkil menjadi bagian penting dari upaya TNI mendorong pembangunan di wilayah tertinggal. Program ini menyasar berbagai proyek fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, dan rumah layak huni. Namun tidak hanya itu, kegiatan non-fisik juga dilakukan—mulai dari penyuluhan, edukasi kesehatan, hingga penguatan wawasan kebangsaan. Tujuannya jelas: memperkuat kemandirian masyarakat dari segala sisi, bukan hanya membangun struktur fisik semata.
Letkol Mulyono menyebut keberhasilan TMMD bergantung pada sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Karena itu, ia selalu menekankan pentingnya gotong royong dan pelibatan warga dalam setiap tahap pelaksanaan.
Ia yakin, dengan keterlibatan langsung masyarakat, jembatan yang kini masih berupa rangka pondasi itu kelak akan menjadi simbol kerja bersama yang membanggakan. "Ini bukan soal cepat atau lambat. Ini soal bagaimana negara hadir hingga ke pelosok yang tak terjamah sinyal. Kami tidak hanya membangun jembatan, tapi menanam harapan," tutupnya. (Jamal)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.