-->

Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Anshar Perbatasan Aceh Singkil Gelar Sunat Massal Untuk Anak Kurang Mampu

REDAKSI author photo

 

SINGKILTERKINI.NET,ACEH SINGKIL - Yayasan  Pondok Pesantren  Terpadu Al-Anshar yang beralamat di Kampung Lae Balno Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil blerbatasan  angsung dengan Provinsi Sumatera Utara menggelar kegiatan sunat massal untuk anak-anak di Aceh Singkil. 

Para peserta merupakan anak-anak yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu. Kegiatan yang menggandeng tim medis khitan profesional ini, turut bekerja sama dengan Organisasi Kemasyarakatan  Komunitas Warga Aceh Singkil Lintas Sektor dan Generasi (Kowas-Lsg).

Dalam kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi dan edukasi pemilihan pemimpin dan pejabat secara bersyariah pada Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024, serta penanaman pohon penghijauan di Kompleks Pesantren Terpadu Al-Anshar Perbatasan.

Pimpinan Pondok Pesantren Terpadu Al-Anshar, Tengku Muda Hambalisyah Sinaga, menjelaskan terdapat 40 anak laki-laki dan 20 anak perempuan yang mengikuti sunat massal tersebut. Para peserta merupakan anak-anak dari wilayah Aceh Singkil.

Latar belakang dilakukannya kegiatan ini, kata Hambali, karena banyak masyarakat di sini yang kurang mampu untuk membawa anaknya melakukan sunatan. “Sunat massal ini bisa menjadi solusi untuk para orang tua yang ingin menyunatkan anaknya, namun terkendala ekonomi,” ujar Hambali sapaan akarabnya, dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu 3 Juni 2023.

Hambali mjuga berharap kepada masyarakat muslim yang berada di wilayah Perbatasan Aceh Singkil agar tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan tidak sekolah. Sebab, kekuatan kita adalah Pendidikan. Untuk itu, anak-anak perbatasan wajib cerdas dan haram hukumnya bodoh. “Sumber daya manusia yang baik akan melahirkan negeri yang damai, sejahtera dan berwawasan yang tinggi,” tegasnya.

Hambali juga menjelaskan, bahwa kehadiran Pesantren Terpadu Al-Anshar Perbatasan diharapkan dapat menjadi benteng bagi umat islam untuk mendidik masyarakat perbatasan jauh dari Narkoba, Judi, Minum Khamar/Tuak, dan Pergaulan Bebas. Kemudian, untuk menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan antar umat beragama.

“Mari kita saling menghormati dan mengharagai. Aceh adalah daerah khusus dan daerah Istimewa dalam menjalan syari’at islam tidak boleh ada orang sakit hati dan terganggu dengan pelaksanaan syari’at islam tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Danau Paris, Rahim dalam sambutannya ikut memperjelas berkenaan dengan batas wilayah yang sesunggunya antara Aceh dengan Sumatera Utara.

Sebelumnya, Sebelumnya, Sekdes Lae Balno, Ponisan Barasa mengucapkan terima kasih kepada Tengku Muda Hambalisyah sinaga yang telah hadir kembali di Kampung Lae Balno setelah 21 tahun atau pada tahun 2002 yang lalu pernah bertugas menjadi Da’i Perbatasan. 

Ponisan juga meminta Pemkab Aceh Singkil untuk ikut membantu dana rehab masjid Perbatasan yang ada di Kampung Lae Balno yang keadaannya rusak berat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kowas-Lsg, dr.H.Syahyuril, menyampaikan bahwa kehadiran pesantren ini diharapkan dapat membawa pencerahan bagi masyarakat terutama masyarakat yang berada di daerah perbatasan.

Kegiatan Sunat Massal ini, sambungany, sebelumnya juga pernah di laksanakan di 2 Kecamatan  Terpencil di Aceh Singkil yakni di Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat dan akan berlanjut di kecamatan yang lainnya. (Jamal)

 

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini