-->

Jelang Pelantikan Presiden, Polres Aceh Singkil Ajak Masyarakat Waspada Berita Hoax

REDAKSI

ACEH SINGKIL,SINGKILTERKINI.NET - Polres Aceh Singkil mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk waspada terhadap berita bohong (hoax) yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat, terlebih - lebih menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, pada Minggu 20 Oktober 2019.

"Kita berharap masyarakat di Aceh Singkil dan Subulussalam untuk lebih bijak dalam menggunakan Media Sosial dan tidak terprovokasi dengan berita - berita yang belum jelas kebenarannya, apalagi ikut menyebarkannya," ukata Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Argamuda,SIK melalui Waka Polres Kompol Sutan Siregar,SH saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (14/10/2019).

Bukan hanya itu, Waka Polres Aceh Singkil juga mengajak kepada insan pers baik dari media cetak dan elektronik untuk ikut serta mensosialisasikannya ke masyarakat, dengan harapan masyarakat kedepannya ini lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial.

Menurut Sutan Siregar, melalui media sosial perlu ada edukasi ke masyarakat agar tidak ikut menyebarluaskan berita tidak benar mengingat saat ini masyarakat lebih mudah menerima informasi dari kalangan manapun, akan tetapi informasi tersebut belum tentu kebenarannya.

"Media memiliki peranan besar dalam pembentukan opini dan penyebarluasan informasi di masyarakat, karena itu sangat diperlukan sinergitas antara Kepolisian, media dan masyarakat untuk bersama - sama membangun situasi yang kondusif di wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam," ujarnya.

Disampaikannya, berita - berita bohong (hoax) dan menyesatkan kini marak terjadi dan sangat mudah diterima oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang aktif di media sosial. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan terlebih dahulu mencari kebenaran dari sumber berita yang didapatkan sebelum menyebarkannya.

Ditambahkannya, bahwa dalam menyikapi dan memperangi berita - berita hoax dapat dilakukan dengan cara menghindari reaksi spontan pada saat menerima berita dari berbagai media sosial atau orang yang tidak dikenal. "Jika bereaksi secara spontan, justru kita akan sangat mudah dimanfaatkan oleh kelompok- kelompok tertentu yang memanfaatkan kabar hoax tersebut," ujarnya.

Hal tersebut, sambungnya, harus dihindari, dan masyarakat juga harus rileks dan melakukan tabayyun (konfirmasi), termasuk melakukan cek dan ricek terhadap info yang didapat dari manapun sumbernya. Konfirmasi juga bukan hanya dilakukan oleh wartawan, tetapi untuk semua masyarakat juga sangat perlu dilakukan.

Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat agar lebih hati-hati dan lebih selektif ketika menerima informasi atau berita di sosial media. Apalagi berita yang diterima bernada ujaran kebencian dan menghasut yang dapat memecah persatuan bangsa.

"Sebagai seorang individu, tentunya kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dan mengutamakan hal-hal yang lebih prioritas dibandingkan dengan sosmed," ungkapnya.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan agar tetap bijak dalam menggunakan sosial media, diantanya tetap berhati-hati ketika men-share informasi bersifat pribadi seperti nama lengkap, alamat, nomor HP, atau informasi pribadi lainnya ke publik atau pihak tertentu, dan terlebih dahulu memastikan bahwa penerima informasi yang dituju adalah pihak-pihak yang bertanggungjawab. (Jamaluddin)
Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini