SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Kodim Kediri bekerjasama dengan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kediri mengadakan lomba fotografi tingkat SLTA
sederajat, selasa (13/8/2019). Lomba tersebut bertemakan kedekatan TNI dengan
Rakyat, Sinergitas 3 Pilar dan kebersamaan TNI dalam program gotongroyong.
Pelaksanaan lomba, dijelaskan Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten
Inf Warsito, diadakan dalam rangka komunikasi sosial interaktif Kodim Kediri,
dan saat pelaksanaannya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kediri.
Menurut catatannya, ada 349 peserta dari 29 SLTA
sederajat yang tersebar se-Kota maupun Kabupaten Kediri. Dari ke-349 peserta
tersebut, ada 1.047 foto yang harus dinilai para juri. Penilaiannya sendiri
membutuhkan waktu hingga 5 hari, dikarenakan banyaknya foto yang harus dinilai,
dan dibutuhkan kecermatan saat menentukan nilai tersebut.
Dalam pengambilan keputusan, sekaligus penetapan
pemenang, ketiga juri yang terdiri dari Eko Priatno, R.Gatut Imam Sumadi dan
Rifar Al Zuhaily, mengumumkan nama-nama juara secara terbuka.
Nama-nama tersebut diumumkan satu persatu, dan
hasilnya juara pertama diraih Reza Ardina P. dari SMAN Plemahan dengan nilai 458,
juara kedua diraih Abdi Robby A. dari SMKN Ngasem dengan nilai 446, serta juara
ketiga diraih Safira Aprilia P. dari SMAN Plemahan dengan nilai 425.
Hadiah maupun trophy pemenang, semuanya diserahkan
langsung Kasdim Kediri Mayor Inf Joni Morwantoto dengan disaksikan para guru
pendamping dan peserta lainnya. Penyerahan itu sendiri dilakukan, usai juri
memutuskan nama-nama pemenang.
Keputusan nama-nama pemenang, ditegaskan Eko, tidak
dapat diganggu gugat, dan segala hal terkait penilaian, berstatus hak
preogratif juri alias tanpa intervensi dari pihak manapun, sekaligus memiliki
wewenang penuh saat menentukannya.
Dijelaskan Rifar, kriteria dalam penilaian dibagi atas
3, yaitu kesesuaian tema, teknik dan keunikan. Ketiga kriteria tersebut menjadi
dasar pokok, perolehan nilai dari masing-masing peserta lomba.
Sementara itu, Gatut menjelaskan visual yang bisa
meningkatkan nilai peserta lomba, antara lain foto bisa menceritakan apa yang
terjadi pada saat itu berdasarkan imajinasi yang tervisualisasikan. Selain bisa
menceritakan, foto tersebut dapat dimengerti dan dipahami apa yang dilakukan
saat ittu.
Yang paling penting dalam pengambilan momen, dijelaskan
Gatut, hasil foto diambil tanpa setting alias natural. Untuk mendapatkan momen
yang tepat, kata Gatut, memang tidak bisa dilakukan hanya sekali pemotretan,
bisa 5 kali bahkan bisa 10 kali atau lebih.
Disamping itu, fokus visual mengutamakan tema yang
diangkat, sehingga dari pengamatan sekilas saja, bisa tahu maksud yang termuat
dalam foto tersebut. Fokus tersebut menurut Gatut, lebih mengutamakan personil
TNI, lantaran tema yang diangkat memang berbackground TNI. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.