SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Munculnya penampakan tangkai buah pisang
ditengah batang pohon pisang di Kelurahan Ngrongo, Kecamatan Kota, ternyata
bisa dijelaskan secara ilmiah. Hal itu merujuk pada konfirmasi Babinsa Koramil
Kota, Serka Samsuri saat meminta penjelasan secara ilmiah dari pihak yang
berkompeten di sektor pertanian. senin (29/7/2019)
Sebagaimana diketahui, pohon pisang itu tumbuh diatas
lahan milik Mulyono, WARGA Kelurahan Ngronggo, ternyata ada yang aneh, yaitu tangkai
buah pisang muncul ditengah, bukan diatas. Hal ini diketahui si pemilik, pada
hari minggu kemarin, dan diperkirakan tangkai itu muncul pada sabtu malam hari.
Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Kediri, Syamsul
Hidayah menjelaskan, tanaman pisang yang tandan buahnya muncul dibatang pohon
atau samping, hal itu terjadi karena proses pertumbuhan atau perkembangan,
pohon pisang tersebut memasuki “fase generatif”.
Bunga pisang atau dalam bahasa lain disebut “ontong”,
umumnya muncul diatas pohon, tetapi karena kondisi batangnya atau dalam bahasa
lain disebut “debog” ada yang terluka. Akibat luka itu, tandan pisang bisa
muncul menyelinap dari sela-sela debog yang terluka tersebut.
Menurut Syamsul, debog pisang itu sebenarnya bukan
batang pisang, melainkan pelepah daun pisang, sehingga bunga pisang bisa muncul
dari batang pisang atau dalam bahasa lain disebut “bonggol”.
Lewat saluran telepon, Tri Retnani Yeni dari Dinas
Pertanian Kediri menjelaskan, segala fenomena terkait tumbuh berkembangnya
suatu tanaman yang tidak umum, sebenarnya bisa ditelusuri sisi ilmiahnya.
“Suatu tanaman dikatakan tidak normal dibanding
kondisi normal tanaman lainnya, pada dasarnya semua bisa kita telusuri secara
ilmiah. Proses pertumbuhan suatu tanaman, tidaklah sama satu sama lain, tetapi
ketika sudah berkembang gambarannya sama. Jika saat berkembang ada yang tidak
sama, hal itu dikarenakan saat pertumbuhan awal ada sesuatu yang mengganggu,
contohnya tanaman pisang yang muncul ditengah debog,” jelasnya.
Kasus munculnya tanaman pisang ditengah debog, diakui
Tri, memang langka, dan jarang terjadi. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi
pertumbuhan tanaman itu sendiri, yaitu normal tidaknya saat pertumbuhan.
“Kalau normal saat pertumbuhan, sudah pasti
gambarannya akan sama dengan yang lainnya. Tetapi bila ada yang tidak normal
saat pertumbuhan, saat berkembang kemungkinan ada perbedaan,” pungkasnya.
(dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.