SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Babinsa Koramil Kandangan Sertu
Agus Prayogi benar-benar dikejutkan oleh fakta yang ada diaeral pemakaman Dusun
Manyar Kandeg, Desa Karangtengah. Meskipun ia tahu betul kondisi geografis
maupun demografis daerah tersebut, namun untuk temuan benda purbakala, ia tidak
menyangka ada sesuatu diluar sepengetahuannya. sabtu (13/7/2019)
Diketahui, benda purbakala jenis lingga yoni, dan batu
bata kuno yang diduga merupakan bagian struktur candi, ditemukan kemarin.
Lokasi temuan kedua jenis benda purbakala, cukup mengejutkan, lingga yoni
ditemukan di pengairan persawahan milik warga, dan batu bata kuno ditemukan di
areal pemakaman.
Bersama Rianto, salah satu tim Damar Panuluh
Nusantara, penelusuran jejak masa lampau dilakukan di TPU (Tempat Pemakaman
Umum) Dusun Manyar Kandeg.
Beberapa warga disekitar lokasi ditanyai langsung
seputar temuan yang cukup mengagetkan bagi sebagian warga Dusun Manyar Kandeg.
Karena disekitar lokasi tersebut, memang belum pernah ada riwayat penemuan
benda purbakala.
Dari pengakuan juru kunci pemakaman tersebut, bila
tanah diareal tersebut digali hingga kedalaman 1,5 meter lebih, akan terlihat
susunan batu bata. Tapi, walaupun sering dilakukan penggalian jenazah yang
dimakamkan dilokasi itu, warga tidak terpikirkan sama sekali bahwasannya
susunan batu bata tersebut adalah peninggalan jaman kuno.
Menurut si juru kunci, susunan batu bata tersebut
sangat rapi alias tertata dengan sempurna. Namun, ia sendiri mengakui tidak
terpikirkan sama sekali kalau batu bata yang dilihatnya besar kemungkinan
berstatus benda purbakala.
Rata-rata warga berpikir bahwa susunan batu bata yang
terlihat saat penggalian adalah batu bata rumah milik warga era pemerintahan
Hindia Belanda atau Jepang.
Menurut Haryono, salah satu tim Damar Panuluh
Nusantara, bongkahan batu bata kuno juga ditemukan diluar areal pemakaman umum
tersebut. Namun, kondisi batu bata tersebut mayoritas sudah dalam keadaan
rusak.
Berbeda dengan Trimo (54 tahun), walaupun sehari-hari
ia beraktifitas bercocok tanam disekitar areal pemakaman, ketika malam hari ia
merasakan sesuatu yang aneh, dan sering merasa merinding. Kendati ada sesuatu
yang menurutnya aneh, ia sama sekali belum pernah melihat penampakan sosok
“makhluk astral”, seumur hidupnya dilokasi tersebut.
Belum diketahui secara pasti, batu bata kuno maupun
lingga yoni yang ditemukan tersebut dibuat pada masa pemerintahan kerajaan
siapa, dan tahun berapa. Hal ini masih
menjadi tanda tanya besar, dan kemungkinan-kemungkinan tertuju pada
kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai daerah yang jaman sekarang berstatus
Kecamatan Kandangan.
Kepastian status benda-benda yang baru saja ditemukan
itu, saat ini tinggal menunggu waktunya saja, dan kepastian tersebut ada
ditangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, selaku pihak otoritas
yang berhak memutuskan atau menetapkannya. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.