SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI - Di suatu lokasi yang cukup
terasing, ada sesuatu yang belum terpecahkan, tempat itu berada di Desa
Karangtengah, Kecamatan Kandangan. Konon menurut cerita warga, ada peninggalan
bersejarah di masa lalu yang tersembunyi, dan penuh misteri hingga saat ini.
rabu (17/7/2019)
Tim ekspedisi gabungan dari Kodim Kediri, dan tim
Damar Panuluh Nusantara mencoba mengetahui lebih dalam, apa yang sebenarnya ada
di lokasi tersebut. Fakta dibalik cerita harus dibuktikan, bukan sekedar omong
kosong tanpa bukti sama sekali.
Ekspedisi dimulai dengan menelusuri jejak masa lampau
di kawasan hutan mini seluas sekitar 3 hektar di Desa Karangtengah. Penelusuran
itu sendiri merupakan pembuktian kebenaran dari cerita turun temurun di sekitar
lokasi tersebut.
Menurut keterangan warga setempat, hutan tersebut
cukup angker, dan tidak ada satupun orang yang berani menginjakkan kakinya di
kawasan itu pada malam hari. Kabarnya, di sekitar hutan tersebut, sering
terlihat sosok "makhluk astral", dan benar tidaknya hal itu, tergantung
sugesti masing-masing.
Dijelaskan Haryono, Pawon Sewu adalah nama yang cukup
membuat rasa penasaran, lantaran unik, dan menarik. Keberadaannya terletak di
kawasan perbukitan, tepatnya di Dusun Dumpul.
Bila dicermati nama "Pawon" yang berarti
dapur, lokasinya cukup misterius, karena antara nama dengan tampilannya, tidak
sinkron. Dapur identik dengan areal memasak dengan berbagai peralatannya,
sedangkan wujud Pawon Sewu saat ini berupa hutan mini.
Menurut Haryono, tidak banyak yang tahu tentang
sejarah "original" dari Pawon Sewu tersebut. Hal ini bisa dimaklumi,
keberadaan Pawon Sewu saat ini, masih sebatas informasi "pitutur",
bukan berdasarkan literasi yang dapat dipercaya.
Kendati saat ini belum ada literasi yang mendukung
keberadaan Pawon Sewu, warga setempat meyakini, hutan mini tersebut merupakan
pusat peradaban masa lalu.
Haryono mengakui, meski belum ditemukan bukti fisik
berupa peninggalan bersejarah yang mengarah pada arkeologi, warga setempat
yakin, dulunya pernah digunakan sebagai tempat bertemunya para bangsawan pada
ratusan tahun lalu.
Wujud Pawon Sewu saat ini, masih berupa gundukan tanah
menyerupai perbukitan yang masih terbentang luas oleh rerimbunan pohon besar,
dan semak belukar.
Kendati kondisinya yang bisa dikatakan masih
"perawan", nuansa alamnya bisa dijadikan destinasi wisata baru. Bila
dilihat ketinggian lokasinya yang diatas 300 mdpl (meter diatas permukaan
laut), hutan mini tersebut memenuhi syarat, dan ketentuan masuk kategori
"kawasan sejuk".
Ada faktor yang sangat mendukung lokasi tersebut
dijadikan destinasi wisata baru, yaitu adanya beberapa sumber mata air, dan
goa, serta banyaknya pohon berukuran besar.
Dampak positif yang ditimbulkan dari wisata baru itu,
sudah barang tentu mengarah pada perekonomian warga setempat, yaitu munculnya
usaha-usaha kecil disekitarnya.
Selain itu, diharapkan adanya kepedulian otoritas
setempat untuk memelihara tempat-tempat bergenre kearifan lokal tersebut.
Otomatis, apa saja yang ada ditempat itu, tetap bisa dipertahankan, dan bisa
menjadi warisan generasi mendatang. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.