![]() |
Salah satu warung yang berdekatan dengan lapangan Desa Kepuh, menjadi objek Sertu Suwondo untuk menggali informasi seputar hasil tani jagung yang ada di Desa Kepuh |
SINGKILTERKINI.COM-Kediri. Salah satu warung yang
berdekatan dengan lapangan Desa Kepuh, menjadi objek Sertu Suwondo untuk
menggali informasi seputar hasil tani jagung yang ada di Desa Kepuh. Untuk
mengetahui informasi tersebut lebih dalam, ia bertanya jawab langsung dengan
petani setempat. kamis (7/2/2019)
Kesempatan tak
disia-siakan Sertu Suwondo, ketika melihat ada beberapa warga yang sudah “stand
bay” di warung milik Totok, warga Desa Kepuh. Bincang santai[un dilakukan,
seiring cuaca cukup cerah saat itu.
Dikatakan Sukandar,
warga Desa Kepuh, harga jagung saat ini mencapai Rp 700.000,- per kwintal atau
Rp 7.000,- per kilogram. Harga tersebut, dirasa sudah cukup untuk mendongkrak
pendapatan petani. Kondisi saat ini, harga jagung relatif stabil, kalapun toh
naik turun, tidak seberapa dan tidak terlalu berpengaruh.
Sedangkan pasokan air
ke sawah-sawah, kendati saat ini musim hujan, masih berlum berdampak bagi pertumbuhan
jagung. Tetapi, kondisi saat ini tentunya akan berbeda dibanding dua minggu
kedepan, dan Sukandar tidak bisa memastikan, apakah nantinya air hujan
berpengaruh atau tidak.
Hal ini dijelaskan Sukandar,
walaupun saat ini curah hujan masih belum berpengaruh, tetapi bila curah hujan
terus menerus mengalami peningkatan, tentunya akan berpengaruh pada pertumbuhan
jagung. Cuaca yang terus menerus mendung ditambah turun hujan deras, dipastikan
bakal mempengaruhi sawah-sawah milik warga Desa Kepuh.
Mujianto, warga Desa
Kepuh, menambahkan, hasil jagung di Desa Kepuh relatif bagus, rata-rata
mencapai sekitar 510 kwintal hingga 540 kwintal per bahu (0,7 hektar).
Tertinggi hasil panen jagung di Desa Kepuh berkisar 570 kwintal hingga 590 kwintal
per bahu (0,7 hektar). Sedangkan hasil terendah, berkisar 450 kwintal hingga 480
kwintal per bahu (0,7 hektar).
Mayoritas, jagung
milik petani Desa Kepuh dijual kepada para pedagang jagung, dan jual beli
dilakukan secara terbuka. Terkait pembayaran penjualan jagung, dikatakan
Mujianto, petani menerima uang secara cash alias tunai dari pedagang jagung.
Umumnya pedagang jagung itu menjualnya kembali ke pasar-pasar besar, baik dari
Kediri maupun diluar Kediri.
Minoritas hasil
jagung petani, sebagaimana dijelaskan Mujianto, jagung dijual ke pabrik-pabrik
jagung yang ada di Kediri atau di luar Kediri, baik sebagai makanan ringan atau
snack, maupun tepung jagung.
Warung tempat bincang
santai ini tidak terlalu luas, juga tidak terlalu sempit. Kendati sajian yang
ada di meja relatif sederhana, warung ini tidak pernah sepi, entah hanya
sekedar ngopi atau memang sengaja mengisi perut. Keberadaan warung, tidak lagi
sekedar kebutuhan perut, tetapi bisa difungsikan sebagai sarana komunikasi,
termasuk apa yang sudah dilakukan Sertu Suwondo. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.