SINGKILTERKINI.NET, SIMPANG KIRI — Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di wilayah binaan, Babinsa Koramil 01/Simpang Kiri Kodim 0118/Subulussalam, Pelda Aldian P., bersama Kepala Desa Subulussalam Timur, Wahda, meninjau kolam budidaya ikan nila dengan sistem bioflok di Desa Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh, Kamis (5/6/2025).
Peninjauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung keberhasilan dan potensi budidaya ikan nila menggunakan metode bioflok yang dikelola oleh warga setempat, Julfikar.
Teknik bioflok sendiri merupakan metode budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan, dengan mengandalkan suplai oksigen dan mikroorganisme yang dapat meningkatkan efisiensi pakan serta menjaga kualitas air kolam.
Julfikar, pemilik kolam, menjelaskan bahwa sistem bioflok sangat cocok diterapkan di lahan sempit karena menggunakan kolam buatan dari terpal dengan rangka bambu atau besi. Air dalam kolam dijaga kualitasnya melalui aerator yang menyuplai oksigen, sehingga ikan dapat tumbuh dengan cepat dan sehat.
“Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok ini lebih praktis, efisien, tidak memerlukan lahan luas, dan bisa dipanen setelah tiga bulan penaburan bibit,” jelas Julfikar.
Sementara itu, Pelda Aldian menilai bahwa kegiatan budidaya seperti ini sangat bermanfaat untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian warga.
“Sistem bioflok ini sangat praktis dan tidak menimbulkan bau, sehingga bisa dibuat di pekarangan rumah. Potensi seperti ini patut dikembangkan karena dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Babinsa.
Kepala Desa Subulussalam Timur, Wahda, mengucapkan terima kasih atas pendampingan Babinsa dan kontribusi Julfikar dalam memberikan edukasi kepada warga.
“Kami sangat berterima kasih kepada Babinsa yang terus aktif mendampingi kegiatan-kegiatan desa, dan juga kepada Julfikar yang telah berbagi ilmu. Ke depan, kami berencana mengembangkan kolam ikan sistem bioflok ini di desa agar hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas,” pungkas Wahda.
Peninjauan ini menjadi langkah awal untuk mendorong desa-desa lain di wilayah Kecamatan Simpang Kiri agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal melalui inovasi dan kolaborasi antara pemerintah desa, TNI, dan masyarakat. (Red/Pendim)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.