-->

Mobil Dinas: Simbol Pengabdian atau Kemewahan?

REDAKSI

Sebuah mobil dinas hitam berpelat merah diparkir di depan gedung pemerintahan dengan bendera Indonesia berkibar.

Oleh: Jamaluddin

Di setiap jalanan kota, kita sering melihat mobil dinas dengan pelat merah melaju di antara kendaraan lain.

Kendaraan ini bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol amanah dan tanggung jawab.

Namun, pertanyaannya, apakah mobil dinas benar-benar digunakan sebagaimana mestinya?

Antara Fasilitas dan Tanggung Jawab

Mobil dinas diberikan kepada pejabat untuk mendukung kelancaran tugas mereka dalam melayani masyarakat.

Fasilitas ini dibiayai oleh pajak rakyat, sehingga penggunaannya seharusnya mencerminkan kepentingan publik, bukan pribadi.

Namun, di beberapa daerah, masih ada keluhan tentang penyalahgunaan mobil dinas, mulai dari penggunaannya di luar jam kerja hingga kepentingan keluarga.

Di sisi lain, banyak pejabat yang benar-benar menjalankan amanahnya. Mereka menggunakan kendaraan dinas untuk turun langsung ke lapangan, mengunjungi masyarakat di pelosok, dan memastikan kebijakan benar-benar dirasakan manfaatnya.

Inilah contoh penggunaan fasilitas negara yang selaras dengan semangat pengabdian.

Bukan Sekadar Jabatan, Tetapi Warisan Pengabdian

Jabatan bersifat sementara, tetapi cara seseorang menggunakannya akan dikenang oleh masyarakat.

Mobil dinas bukanlah simbol kekuasaan, melainkan cerminan sejauh mana seorang pejabat mengutamakan kepentingan rakyat.

Mungkin yang perlu ditanamkan bukan sekadar aturan tertulis tentang penggunaan fasilitas negara, tetapi juga budaya malu dan tanggung jawab moral.

Seorang pemimpin yang benar-benar mengabdi tidak akan memandang mobil dinas sebagai hak istimewa, melainkan sebagai sarana untuk bekerja lebih baik bagi rakyatnya.

Kesimpulan

Perdebatan soal penggunaan mobil dinas akan terus ada. Namun, pada akhirnya, semua kembali kepada integritas pemegang jabatan.

Jika kendaraan ini digunakan dengan penuh tanggung jawab, maka ia bukan sekadar mobil dinas, tetapi saksi perjalanan seorang pemimpin dalam meninggalkan jejak pengabdian.

Penulis adalah Ketua DPC PPWI Kabupaten Aceh Singkil

Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini