 |
| Zulkarnain alias Izul (Kiri), saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Kepala Kampung Lae Butar, pada Jumat 13 Agustus 2021, siang. |
SINGKILTERKINI.NET, ACEH SINGKIL - Pemuda Kampung Lae Butar, Zulkarnain, S.Sos atau yang biasa di sapa Izul, resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon (Balon) Kepala Kampung (Keuchik) Lae Butar Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, pada Jumat (13/8/2021).
Pendaftaran yang dilaksanakan oleh Izul dengan didampingi dan kerabat dan sahabat diterima langsung oleh Ketua Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, Asrel Nas yang ikut didampingi anggota.
Menariknya, Izul mendaftarkan diri usai pelaksanaan Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman, Desa Lae Butar yang berjarak kurang lebih 300 meter dari Sekretariat P2K Lae Butar.
Ada pun Visi Zulkarnain maju dalam Pemilihan Kepala Kampung (Pilkades) Lae Butar yakni menjadi Kepala Kampung yang transparan dan amanah dalam rangka mewujudkan masyarakat Lae Butar yang kompak, dinamis, kreatif, inovatif, mandiri, santun dan berkepribadian serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya.
Pendaftaran yang dilaksanakan oleh Izul dengan didampingi dan kerabat dan sahabat diterima langsung oleh Ketua Panitia Pemilihan Keuchik (P2K) Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, Asrel Nas yang ikut didampingi anggota.
Menariknya, Izul mendaftarkan diri usai pelaksanaan Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman, Desa Lae Butar yang berjarak kurang lebih 300 meter dari Sekretariat P2K Lae Butar.
Ada pun Visi Zulkarnain maju dalam Pemilihan Kepala Kampung (Pilkades) Lae Butar yakni menjadi Kepala Kampung yang transparan dan amanah dalam rangka mewujudkan masyarakat Lae Butar yang kompak, dinamis, kreatif, inovatif, mandiri, santun dan berkepribadian serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya.
 |
| Zulkarnain, S.Sos |
Sedangkan untuk misi, menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mencapai visi dan misi Kepala Daerah demi kesejahteraan masyarakat Kampung Lae Butar.
Menyelenggarakan Pemerintah Kampung yang amanah, bersih bebas dari korupsi dan bentuk-bentuk penyelewengan lainnya.
Terwujudnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan anggaran Kampung; Melestarikan adat dan budaya yang ada di masyarakat Kampung Lae Butar.
Meningkatkan kebersihan dan kesehatan di Kampung Lae Butar; Mengusahakan jaminan kesehatan masyarakat melalui program-program Pemerintah.
Kemudian, Mempermudah urusan masyarakat Kampung Lae Butar; Menumbuh kembangkan semangat dan bakat prestasi olah raga Pemuda Kampung Lae Butar.
Lalu, menumbuh kembangkan semangat gotong royong Masyarakat. Meningkatkan keamanan, ekonomi, pendidikan dan yang berimbang; Serta, Pemberdayaan kelompok perempuan melalui kegiatan PKK, perwiritan ibu-ibu.
Zulkarnain juga mengungkapkan dirinya maju sebagai bakal calon kepala Kampung Lae Butar atas restu dari kedua orang tua dan sanak famili serta didorong oleh dukungan dari kerabat dan lapisan masyarakat serta sejumlah tokoh yang ada di Kampung Lae Butar.
Sedangkan mengenai seluk beluk Kampung Lae Butar juga tidak asing bagi sosok Zulkarnain.
Pasalnya, Zul lama bertugas sebagai fasilitator di desa di berbagai program pemerintah pusat, diantaranya Konsultan program konversi minyak tanah ke LPG Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, tenaga fasilitator lapangan (TFL) program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) Kabupaten Aceh Singkil, dan Fasilitator Masyarakat (FM) bidang pemberdayaan pada program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat Kabupaten Aceh Singkil.
Dengan pengalaman sebagai tenaga fasilitator atau yang lebih dikenal tenaga pendamping sangat memahami tentang pemerintahan desa dan berbagai persoalan- persoalan yang ada di Kampung Lae Butar.
Untuk Kampung Lae Butar sendiri memang tidak pernah menjadi tenaga fasilitator makanya didorong untuk maju sebagai calon kepala kampung di desa tempat kelahirannya sendiri.
Sebagai kawasan perdagangan, sambungnya, Lae Butar perlu perhatian dan pembenahan serius dari pemerintahan desa itu sendiri, daerah dan bahkan pemerintah pusat.
"Apabila terpilih nantinya kita harus sering lobi dan jemput bola jangan hanya diam dan hanya mengharapkan dana desa, sehingga dana desa bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya," ujarnya.
Dengan pengalaman sebagai tenaga fasilitator atau yang lebih dikenal tenaga pendamping sangat memahami tentang pemerintahan desa dan berbagai persoalan- persoalan yang ada di Kampung Lae Butar.
Untuk Kampung Lae Butar sendiri memang tidak pernah menjadi tenaga fasilitator makanya didorong untuk maju sebagai calon kepala kampung di desa tempat kelahirannya sendiri.
Sebagai kawasan perdagangan, sambungnya, Lae Butar perlu perhatian dan pembenahan serius dari pemerintahan desa itu sendiri, daerah dan bahkan pemerintah pusat.
"Apabila terpilih nantinya kita harus sering lobi dan jemput bola jangan hanya diam dan hanya mengharapkan dana desa, sehingga dana desa bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya," ujarnya.
Pasalnya, kata Zulkarnain, setengah dari dana desa itu sendiri sudah menjadi gaji pengurus dan perangkat desa, dan untuk saat ini perlunya inovatif dan kreativitas yang dimiliki oleh pemimpin desa dan aparaturnya sesuai dengan perkembangan zaman.
"Untuk masyarakat penerima program bantuan dari program pemerintah pusat dan daerah yang sudah ada, tetap akan menjadi penerima dan akan menambah kuotanya agar tidak terjadinya ketimpangan dan kecemburuan sosial," tambahnya. (Jamal)
"Untuk masyarakat penerima program bantuan dari program pemerintah pusat dan daerah yang sudah ada, tetap akan menjadi penerima dan akan menambah kuotanya agar tidak terjadinya ketimpangan dan kecemburuan sosial," tambahnya. (Jamal)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.