-->

Pemkab Aceh Singkil Siap Fasilitasi Anak Putus Sekolah

REDAKSI

Rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil foto bersama usai berkunjung kerumah kediaman anak putus sekolah di Desa Kuta Simboling, Kecamatan Singkil.

SINGKILTERKINI.COM,ACEH SINGKIL -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) siap memberikan fasilitas kepada anak putus sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, H. Poniman, S.Pd saat berkunjung kerumah anak putus sekolah di Desa Kuta Simboling, Kecamatan Singkil, Senin (26/10/2020), siang.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua PGRI Aceh Singkil, M Najur, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan, Sugiarto, Kasi Data dan Pelaporan, Pindo Tarigan, Pimpinan Yayasan Islam Terpadu Al Hafidz Rizqullah, Ustadz Hambalisyah Sinaga, Ketua Golkar Kecamatan Singkil Utara, Budianto Parsiah, Kepala Desa Kuta Simboling, dan Keluarga Anak Putus Sekolah.

Poniman menjelaskan kunjungan itu bertujuan untuk memastikan apa yang melatar belakangi sehingga ketiga anak-anak di Desa Kuta Simboling putus sekolah/ tidak dapat melanjutkan pendidikan sebagaimana biasanya.

“Kami hadir kemari juga atas nama Pemkab Aceh di bidang pendidikan, apalagi dalam hal ini juga bagian tindak lanjut dari program Bupati Aceh Singkil untuk menjemput anak-anak yang putus sekolah,” ujar Poniman.

Disamping itu, kunjungan tersebut juga sebagai bentuk responsif dari Pemkab Aceh Singkil dan pihak terkait lainnya terhadap informasi yang sempat beredar di jejaringan media soisial, yang menyebutkan bahwa di Desa Kuta Simboling terdapat tiga orang anak yatim piatu yang tidak dapat melanjutkan sekolah dikarenakan tidak ada biaya pendidikan.

Poniman menegaskan, ketiga anak yang putus sekolah tersebut merupakan anak yatim piatu. Mereka, putus sekolah bukan dikarenakan tidak ada biaya Pendidikan. Sebaliknya, mereka terpaksa berhenti sekolah dikarenakan faktor ekonomi dan/atau untuk mencari nafkah demi kebutuhan hidup mereka sehari-hari setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.

"Kami juga hadir kemari untuk bersilahturahmi dan memotivasi serta mengajak agar anak-anak yatim piatu ini kembali melanjutkan pendidikan, dan selama mereka menempuh pendidikan mereka juga tidak perlu lagi khawatir untuk memikirkan biaya hidup mereka,” jelasnya..

Dalam kesempatan itu, Ia juga menjelaskan bahwa selain dari Pemkab Aceh Singkil yang siap untuk membantu memfasilitasi ke tiga anak yatim piatu agar kembali melanjutkan pendidikan sebagaimana mestinya, juga ada dari pihak terkait lainnya yang siap membantu memfasilitasi sekaligus membiaya kebutuhan mereka selama mereka menempuh pendidikan. 

Para pihak terkait yakni, dari Yayasan Islam Terpadu Al Hafidz Rizqullah di Kecamatan Kuta Baharu. Kemudian dari Pondok Pesantren Tahfidz Manba'ul Qur'an di Kecamatan Singkohor dan terakhir dari Panti Asuhan Muhammadiyah di Kecamatan Gunung Meriah.

“Solusi sudah kita sampaikan kepada anak-anak yatim piatu yang dalam kesempatan ini juga ikut dihadiri dari pihak keluarga mereka. Sekarang kita hanya menunggu yang mana yang akan mereka pilih,” kata Poniman seraya berharap agar ke tiga anak tersebut untuk tetap melanjutkan sekolah mereka.

Hal senada juga diungkapkan Ketua PGRI Aceh Singkil, M Najur yang juga ikut hadir langsung dirumah kediaman ketiga anak yatim piatu di Desa Kuta Simboling. Dalam kesempatan itu, Najur juga mengungkap rasa prihatin terhadap anak yatim piatu yang sempat putus sekolah dikarenakan faktor ekonomi setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.

Ia juga berharap agar ketiga anak yatim piatu untuk tetap kembali melanjutkan sekolah. Apalagi, dari Pemkab Aceh Singkil melalui Dispendikbud siap memfasilitasi. begitu juga dari para pihak terkait lainnya yang ikut hadir guna membantu mereka dengan harapan mereka kembnali melanjutkan pendidikan tanpa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

“Semoga dengan hadir kita disini, anak-anak ini kembali termotivasi untuk melanjut pendidikan mereka, apakah mereka akan memilih program yang ditawarkan pemkab Aceh Singkil ataukah yang ditawarkan dari pihak yang terkait, dan itu kita kembalikan kepada mereka dan pihak keluarga,” ujarnya. 

Najur juga mengapresiasi Pemkab Aceh Singkil dan pihak terkait lainnya begitu peduli dengan anak-anak Aceh Singkil, terlebih-lebih anak yang putus sekolah pasca kedua orang tua mereka meninggall dunia.

“Kehadiran kita disini juga sebagai bentuk kepedulian PGRI dan para pihak terkait terhadap anak Aceh Singkil. Pada prinsipnya, tidak boleh ada anak di Aceh Singkil yang putus sekolah,” tegas Najur.

Ia juga menghimbau kepada semua pihak untuk ikut serta berperan aktif dalam membantu anak-anak yang putus sekolah, terlebih-lebih faktor ekonomi pasca ditingalkan oleh orang tua mereka.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Islam Terpadu Al Hafidz Rizqullah, Ustadz Hambalisyah Sinaga, mengatakan pihaknya sangat siap untuk membantu memfasilitasi agar anak-anak yatim tersebut untuk dapat kembali melanjutkan pendidikan sebagaimana mestinya.

“Kami hadir disini, dikarenakan kami merasa terpanggil ketika mendengar dan membaca bahwa ada anak yatim piatu yang putus sekolah,” ungkap Hambali yang ikut hadir  di kediaman anak yatim piatu di Desa Kuta Simboling.

Hambali yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Umat Islam Aceh Singkil mengaharapkan agar ketiga anak-anak yatim piatu tersebut untuk tidak perlu larut dalam kesedihan dan untuk tetap tegar dan sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT.

“Jika kedua orang tua ananda sudah tiada, maka jangan bersedih, kami juga siap untuk menjadi orang ananda. Kami berharap agar anada semua dapat kembali melanjutkan sekolah dan tidak perlu memikirkan tentang biaya hidup selama ananda menempuh pendidikan hingga selesai, karena kami juga siap untuk menanggungnya,” ujar Hambali.

Dalam kesempatan itu, Ia  juga berharap agar ke tiga anak yatim piatu untuk dapat berembuk kembali baik antara adik dan kakak maupun dengan pihak keluarga lainnya sebelum mengambil sebuah keputusan.

“Intinya, ananda semua harus tetap melanjutkan pendidikan agar kelak dapat menjadi anak yang berguna bagi kedua orang tua, kendatipun kedua orang tua sudah tiada. Pilihlah solusi yang sudah ditawarkan agar ananda semua tetap bisa bersekolah,” sebutnya.

Sementara itu, Budianto Parsiah selaku Ketua Partai Golkar Kecamatan Singkil Utara yang ikut hadir dalam kesempatan itu juga berharap agar ketiaga anak yatim piatu tersebut dapat kembali melanjutkan pendidikan mereka.

“Kepada ananda Kami, agar kedepannya ini untuk tetap melanjutkan pendidikan, dan pilihlah solusi yang menurut ananda yang terbaik, agar kelak anada menjadi anak yang berguna bagi kedua orang tua,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Kampung Kuta Simboling, Ruslan, mengatakan dari ketiga anak yatim piatu terdiria 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki.  “Yang laki-laki Sudah kelas II SMP, Yang perempuan Kelas III SMP dan Kelas III SMA, mereka berhenti sekolah dikarenakan faktor ekonomi atau biaya hidup mereka pasca meninggalnya kedua orang tua mereka,” ujar Ruslan.

Ia juga mengapresiasi kepada Pemkab Aceh Singkil dan pihak terkait lainnya yang telah begitu peduli dengan keberlangsungan pendidikan anak yatim piatu yang berhenti sekolah pasca meninggal kedua orang tua mereka.

Sementara itu, Kayaruddin yang mewakili pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pemkab Aceh Singkil dan pihak terkait lainnya langsung kerumah anak yatim-piatu tersebut.

Ia juga bersama pihak keluarga lainnya juga akan berembuk kembali serta untuk memberikan saran dan memotivasi kembali agar ketiga anak yatim piatu dapat kembali melanjutkan pendidikan sebagaimana mestinya. (Jamal) 


Komentar Anda

Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.

Berita Terkini