LEBAK - Ormas Badak Banten (BB) angkat Bicara terkait pemberitaan di salah satu media Online yang memberitakan dugaan pungutan bantuan UMKM di Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten.
"Kami sudah ke lapangan untuk monitoring atau kontrol sosial terkait adanya dugaan pumungutan di Desa Banjar Sari," kata Ketua Badak Banten (BB) DPC Kecamatan Warunggunung Asep Safrudin, Selasa (27/10/2020).
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga ikut menanyakan langsung kepada masyarakat atau penerima, apakah ada dilkukan pemotongan dana atau tidak.
"Ketika saya menanyakan langsung ke yang bersangkutan, dan yang bersangkutan mengaku tidak ada dipotong oleh saudara Ipay yang ramai di issue kan," ujarnya.
Bahkan, sambungnya, Ia juga sempat merasa kebingungan pada saat melakukan investigasi, dikarenakan masyarakat menyampaikan merasa sangat terbantu oleh saudara Ipay. Tidak hanya itu, yang bersangkutan jugasiap memberikan keterangan kepada pihak manapun terkait isu tersebut.
"Saya sendiri kebetulan di ormas Badak Banten, untuk ruang lingkup Kecamatan Warunggunung, saya menyikapi semua apalagi dengan adanya yang nakal nakal terkait program-program pemerintah atau pun ada oknum yang menyalah gunakan tetap kami akan tindak," ungkapnya.
Makanya, kata Dia, pihaknya juga menyikapi hal itu dengan ikut terjun langsung ke Desa Banjarsari. "Itu mungkin puluhan orang yang di bantu oleh saudara Ipay menyampaikan mereka hanya memberi jasa dan tidak merasa keberatan dan itu pun ada yang ngasih ada yang tidak," bebernya.
Asep mengatakan dugaan pemungutan itu sangat tidak benar, hanya ada kebijakan dari masyarakat, saat Asep mendatangi masyarakat tersebut masyarakat menyampaikan merasa sangat terbantu.
"Saya bertamu datang kesitu mereka itu sangat ketakutan dalam artian kenapa ini sampai di permasalahkan bahkan sampai pak RT ada hadir disitu. Saya tanya benar atau tidak ada pemungutan dan mereka menyangkal, ini bukan pemungutan bahkan kami merasa terbantu," ungkap Asep.
Adapun oknum yang menyampaikan bahwa itu ada pemotongan dari saudara Ipay. Dirinya juga sempat mendatangi ternyata tidak ada.
Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Ipay melalui whatsapp tidak ada masalah bahkan sudah jauh jauh hari ada program yang namanya UMKM dan disosialisasikan. Bahkan, Ifay juga ikut membantu mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Ini bukan pungutan bahkan kami merasa di bantu oleh saudara ipay dan saat inipun untuk gelombang yang ke 3 itu dibantu oleh saudara ipay dan ipay bukan menyodorkan sendiri untuk membantu" kata Asep menirukan ucapan masyarakat.
Guna membuktikan kebenaran tersebut Asep juga ikut memeriksa Ponsel milik Ipay dan menemukan komunikasi dengan beberapa masyarakat bukan satu dua orang masyarakat yang merasa di bantu.
"Tadi saya sudah panggil Ipay masih ada komunikasi chat yang mau di bantu untuk pengajuan program UMKM. adapun kapasitas Ipay disini hanya relawan masyarakat tidak ada kepentingan apapun," terangnya.
Saat di konfirmasi saudara Ipay menjelaskan terkait program UMKM benar dirinya membantu masyarakat dalam hal pengajuan karna dirinya mengetahui informasi ini sebelum di desa ada pengajuan, sehingga dirinya membantu masyarakat pelaku UMKM untuk melakukan pengajuan bantuan.
"Terkait dugaan pemberitaan di media online saya pribadi tidak pernah merasa memungut adapun yang memberikan kebijakan saya terima karena saya di anggap berjasa kepada mereka," kata Ipay.
Sementara itu, saat Media mendatangi ibu Neni warga desa Banjarsari untuk menanyakan terkait pemberian uang senilai 400.000 00 (empat ratus ribu rupiah) tersebut Neni mengatakan dirinya memberikan uang tersebut secara sukarela karna telah membantunya.
"Saya yang memberikan kebijakan Pak, Ikhlas, Ridho karna Allah SWT. Alhamdulillah saya merasa terbantu," ungkap Neni.(Firmansyah)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.