SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Ada yang menarik di kampung mural,
tepatnya di lingkungan Bendon gang I atau RW 10 Kelurahan Banjaran, Kecamatan
Kota. Gapura dengan warna yang sangat kontras merah dan putih, menjadikan
nuansa bulan agustus terarah jelas ke momen bersejarah, yaitu Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia.
Babinsa Koramil Kota, Serda Abu Nur Arifin, melihat
langsung kondisi terkini gapura yang terletak tepat berhadapan dengan jalan
raya di Kota Kediri. kamis (8/8/2019)
Dodot, seorang seniman mural menjelaskan visi dari
coretan yang mewarnai tembok kanan kiri perkampungan tersebut. Karakteristik
pewarnaan sengaja dibuat dengan kontras merah dan putih.
Kedua warna tersebut, dikatakan Dodot, sangat identik
dengan warna dari bendera merah putih, sekaligus memiliki makna yang tidak
lepas dari sejarah. Kendati warna merah dan putih sangat mendominasi gapura
tersebut, bukan berarti warna lain tidak digunakan.
Coretan atau hiasan di gapura ini diakui Dodot, masih
belum selesai, karena proses pengerjaannya masih berjalan. Namun, visi dari
gapura itu sendiri sudah berstatus “final”. Banyak visi yang bisa dilihat dari
gapura hingga tembok kanan kiri jalan sepanjang 180 meter ini.
“Visi dari gapura ini menunjukkan status warga Bendon,
yaitu berpegang pada Bhinneka Tunggal Ika atau “unity in diversity”. Tulisan
itu, kita visualkan digapura tempat keluar masuk warga,” kata Dodot.
Selain itu, ada kata “Ind One” yang artinya Indonesia
satu, dan kata tersebut tepat ditembok terdepan atau berada disamping gapura.
Sedangkan corak warna yang menggambarkan tempat ibadah semua agama,
tervisualisasikan diantara “unity in diversity” dengan “Ind one”, sekaligus
menunjukkan pluralism yang ada ditengah lingkungan Bendon.
Sementara itu, ketika memasuki perkampungan ini,
pernak pernik burung berbahan kertas, terlihat menggantung sepanjang 144 meter.
Angka tersebut sebenarnya erat kaitannya dengan hari jadi Kota Kediri ke-1440.
Namira, sosok insiatir dibalik munculnya burung kertas
tersebut menjelaskan. Jumlah burung kertas itu secara keseluruhan ada 1.440.
Sedangkan panjang gantungan burung kertas itu mencapai 144 meter. Kedua angka
tersebut, semua mengacu pada hari jadi Kota Kediri.
Bila dilihat dari dekat, sangat terlihat guritan
berbentuk tulisan, dan pengamatan tersebut dibenarkan Namira. Tulisan tersebut,
dikatakan Namira, adalah harapan dari seluruh warga Bendon gang I atau RW 10.
Harapan tersebut bermacam-macam, dan semua dapat menulisnya, dari anak-anak
hingga kakek nenek.
“Semua burung kertas ini, ada tulisannya. Tulisan itu
adalah harapan dari seluruh warga Bendon. Warga bebas mengekspresikannya berupa
tulisan,” kata Namira.
Ditempat terpisah, Erfani menjelaskan keberadaan
patung berbahan kertas yang bersandar dipohon. Patung itu masih belum sempurna
alias masih dalam proses pengerjaan.
Gambarannya, dijelaskan Erfani, patung tersebut akan
berwujud “Garuda Muka”. Seluruh “body design” patung itu memiliki makna, dari
bulu kaki, bulu leher, bulu sayap hingga posisi atau sikap patung itu sendiri.
Menanggapi kesiapan yang dilakukan warga Bendon,
Erfani menjelaskan,”Ini semua kita siapkan untuk beberapa acara, Kediri Nite
Festival dan Hari Kemerdekaan RI. Jadi semua yang ada disini, gabungan dari dua
tujuan, Hari Kemerdekaan RI dan hari jadi Kota Kediri.”
Terkait aktifitas yang dilakukan Karang Taruna
menyambut dua acara yang berbeda, Andreo selaku Ketua Karang Taruna setempat,
menegaskan tidak ada kesulitan dalam mengerjakannya. Hal ini dikarenakan warga
Bendon secara turun temurun memiliki tradisi kebersamaan yang hingga generasi
saat ini masih berlaku.
Dari kebersamaan berbeda latarbelakang itulah, semua
insiatif atau ide yang tertuang bisa dijalankan. Namun, diakuinya, kendala
teknis “klasik” tetap ada, yaitu masalah pendanaan, dan pendanaan itu merupakan
hasil swadaya warga setempat. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.