SINGKILTERKINI.COM-KEDIRI. Beberapa goa berdiameter 0,6 meter
hingga 1,4 meter (hasil pengukuran) dengan kedalaman masih belum diketahui,
menjadi sorotan tim ekspedisi gabungan yang terdiri dari Kodim Kediri, dan
Damar Panuluh Nusantara. Goa-goa tersebut terletak di areal Pawon Sewu Desa
Karangtengah, Kecamatan Kandangan. rabu (17/7/2019)
Penasaran dengan keberadaan goa-goa yang tidak jelas
latarbelakangnya, tim ekspedisi menemui langsung sesepuh Dusun Dumpul, Mbah
Misri (67 tahun) dirumah kediamannya yang tidak jauh dari keberadaan Pawon
sewu.
Berdasarkan cerita versi Mbah Misri, Pawon Sewu
merupakan bagian dari areal Kraton Jenggala (disebut juga Jenggolo Manik) atau
tempat pertemuan para bangsawan raja-raja jaman dahulu.
Menurut sumber informasi yang lain, dan dapat
dipercaya, Kerajaan Jenggala berkuasa pada abad 11, tepatnya (menurut sejarah)
tahun 963 saka atau 1042 masehi hingga tahun 1057 saka atau 1136 masehi.
Jenggala sendiri sebenarnya berstatus kerajaan pecahan, pada masa pemerintahan
Airlangga memegang tahta Kerajaan Kahuripan, dan raja pertama yang berkuasa
adalah Mapanji Garasakan.
Sumber informasi tersebut mengacu pada bukti otentik
dari Prasasti Pamwatan, dan Prasasti Gandhakuti. Selain kedua prasasti
tersebut, bukti lainnya adalah Serat Calon Arang.
Kembali pada eksistensi dari Pawon Sewu, Mbah Misri
menuturkan, dinamakan Pawon, karena dulunya setiap raja yang datang, telah disiapkan
satu ruang khusus dapur untuk memasak, selama ia tinggal. Sedangkan kata
“sewu”, karena dapurnya berukuran besar, dan yang terlibat urusan masak memasak
bisa mencapai seribu orang.
Lanjut Mbah Misri, areal Pawon Sewu ini dulunya bekas “sendang”
atau pemandian yang sangat luas dengan
kedalaman orang dewasa ,dan sendang tersebut dikhususkan sebagai tempat “patirtan”
atau mandi para bangsawan. Namun, kondisi sendang tersebut, sudah tidak seperti
dulu lagi, lantaran tertutup oleh semak belukar.
Mbah Misri yakin, bila areal tersebut dibersihkan, dan
digali secara keseluruhan, akan nampak wujud dari sendang itu, baik aliran
sumber airnya, maupun design patirtan tempo dulu. Selain itu, menurutnya, jaman
dulu ada tujuh arca disekitar sendang tersebut, namun keberadaan ketujuh arca
itu belum diketahui hingga saat ini.
Dijelaskannya, areal dibagian selatan pemukiman warga
Dusun Dumpul, memiliki korelasi dengan kerajaan jaman dahulu, dan areal itu diyakininya terkoneksi dengan sumber mata air yang ada di
Goa Semurup Sarirejo.
“Saya pesan cuma satu saja, tidak usah kesana kalau
malam hari. Kalau sudah mulai sore, segera pulang, ini saya tidak mengusir.
Jangan yang aneh-aneh disana, yang biasa-biasa saja,” tutur Mbah Misri.
Ia juga berpesan, agar tidak masuk kedalam goa di
kawasan Pawon Sewu, karena goa tersebut tidak diketahui secara pasti apa yang
ada didalamnya. Selain itu, bila dijumpai keberadaan ular berukuran tidak
wajar, hendaknya segera dihindari. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.