![]() |
Bertemu langsung dengan Ketua Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong, Prajitno Sutikno, perbincangan dilakukan didepan altar. |
SINGKILTERKINI.COM-Kediri. Bangunan yang berdiri megah dan
berada tepat ditikungan jalan menuju jembatan Brawijaya, disambangi Babinsa
Pakelan, Serda Abu Nur Arifin untuk mengetahui rencana kedepan perayaan Imlek
di Klenteng Tjoe Hwie Kiong. selasa (29/1/2019)
Kebetulan, dari pengamatan
sepintas, aktifitas umat Konghuchu terlihat sangat aktif, keluar masuk altar
maupun kesibukan lainnya, yang besar kemungkinan berkaitan erat dengan jelang
Imlek tiba.
Pintu gerbang
Klenteng Tjoe Hwie Kiong dengan dinding yang juga bermotif susunan bata
berwarna merah menyala dan garis kuning. Tembok warna merah dan kuning memendar
sangat berani pada dinding bermotif susunan bata Klenteng Tjoe Hwie Kiong ini
terlihat sangat mencorong.
Bertemu langsung
dengan Ketua Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong, Prajitno Sutikno, perbincangan
dilakukan didepan altar. Berbagai pertanyaan seputar Tahun Baru Imlek,
dilontarkan Serda Abu kepada Prajitno.
Menanggapi pertanyaan
Serda Abu tentang apa saja yang sudah dipersiapkan dalam rangka kegiatan Imlek
ini, Prajitno menjelaskan, “Untuk kegiatan menjelang Imlek tepatnya hari ini
tanggal 29, siang ini kita sembahyang menghantarkan dewa-dewa naik ke langit.
Sorenya, kita umat bersama simpatisan bergotong royong membersihkan altar dan
patung, itu menjelang imlek.”
Makan bersama keluarga,
sudah umum dilakukan saat Imlek, dan biasanya, bagian keluarga yang bekerja
diluar daerah akan pulang kampung atau mudik ke kampung halamannya untuk
berkumpul bersama keluarga. Pada makan malam bersama tersebut, biasanya
dihidangkan makanan yang mengandung makna-makna keberuntungan, kemakmuran dan
kebahagiaan.
Kegiatan-kegiatan
lanjutan pada Imlek tahun ini, Prajitno mengungkapkan,”Kegiatan Imlek, seminggu
sebelum Imlek dan dua minggu puncaknya sesudah Imlek, atau yang kita dengar adalah
kegiatan Cap Go Meh.”
Tahun Baru Imlek dirayakan
dengan sembahyang ke Kelenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan
di tahun yang baru. Sedangkan, ketika Cap Go Meh, orang-orang membawa
persembahan berupa kue keranjang dan melakukan sembahyang memohon keselamatan.
Tahun baru Imlek ini,
kata Prajitno, “Untuk tahun 2019 atau Imleknya 2570 adalah tahun babi unsur
tanah. Ada beberapa tahun kelahiran atau shio yang tidak bagus untuk tahun ini.
Jadi di Kelenteng ini, kita juga mengadakan kegiatan tolak balak untuk
orang-orang yang kelahirannya di tahun yang tidak cocok.”
Kebiasaan Imlek pada
umumnya adalah membersihkan rumah hingga mengecat bagian-bagian utama rumah.
Hal ini dilakukan untuk membuang kesialan serta aura yang negatif di dalam rumah,
serta memberi jalan bagi rejeki untuk masuk ke dalam rumah. (dodik)
Terimakasih Atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar dengan bijak, Komentar Spam dan/atau berisi link aktif tidak akan ditampilkan. Terimakasih.